KEBIJAKAN AS DALAM PERANG KOREA


Perang Korea ibarat salah satu gerbong dari kereta panjang Perang Dunia I dan II . Perang Korea berlangsung dari tahun 1950-1953. Perang yang dipicu masalah politik (komunis-kapitalis) ini melibatkan tiga negara besar : Amerika, Cina dan Uni Soviet, disamping kedua wilayah yang kemudian bertikai (Korea Utara-Selatan).

Perang Korea bermula sebagai perang saudara dari 1950 hingga 1953 di Semenanjung Korea, yang telah dibahagikan kepada kawasan taklukan Amerika Syarikat dan kawasan taklukan KRSS selepas Perang Dunia II. Perang saudara ini bermula pada 25 Jun 1950, apabila Korea Utara menyerang Korea Selatan. Peperangan ini berkembang pesat apabila Amerika Syarikat, dan selepas itu Republik Rakyat China campur tangan dalam konflik ini. Konflik ini tamat selepas gencatan senjata tercapai pada 27 Juli 1953.

Proxy war
Perang korea merupakan perang yang di mandatkan (proxy war) yang melibatkan amerika serikat dan sekutunya serta Uni soviet dibantu sektunya. Dan tak cuma Korea yang jadi kebrutalan pertentangan politik 2 kutub itu, sebut saja Vietnam dan (mungkin) juga Indonesia. Secara terselubung amerika serikat dan uni soviet berupaya meluaskan ideology mereka memalui perang ini.

Latar Belakang Penyerangan Korut ke Korsel
Kim Il Sung berobsesi untuk menginvasi Korea bagian selatan. Rupanya sebelum invasi terealisasi, Kim II Sung mengundang “kawan” seideologi guna mendukungnya. Stalin menerima ajakan itu pada tahun 1949. Dan Stalin belum berkenan hati ikut membantu. Invasi terhadap Korea bagian selatan urung digelar. Namun, pada bulan April 1950, Stalin berubah pikiran.

Kim II Sung berhasil meyakinkan sang perdana menteri bahwa invasi ke Korea Selatan merupakan operasi militer beresiko kecil dan akan berakhir sukses sebelum Amerika melakukan intervensi di dalamnya. Pada saat itu Stalin berpikir bahwa Amerika tengah sakit hati usai ditinggalkan oleh rekanan Cinanya, Chiang Kai-shek yang memperoleh banyak keuntungan dari konflik internal yang melanda Cina, sehingga kecil kemungkinan Amerika akan melibatkan diri dalam konflik di semenanjung Korea.

Uni Soviet juga telah mengumumkan bom nuklir ciptaannya, dari sini berdasar prediksi Stalin, monopoli Amerika sebagai pemilik senjata nuklir sudah tergeser dan berarti kemampuan Amerika yang sering memainkan “kartu nuklir” (nuclear card) dalam konfrontasinya melawan Uni Soviet bukan sebagai sesuatu yang menakutkan lagi. Semakin lengkaplah kekuatan Korea Utara dengan hadirnya bantuan dari negara tetangga Cina. Ikut sertanya Cina ini diawali dengan perintah rahasianya Mao Tse Tung kepada “Sukarelawan Rakyat Cina”.

Pada bulan Mei 1950, Mao telah berkenan hati bergabung dengan pasukan Soviet dan mendukung aksi Korea Utara yang menginvasi Korea Selatan. Manuver dari pasukan Cina inilah yang pada akhirnya tidak hanya mengubah situasi di medan tempur dan juga strategi perang yang sebelumnya telah terpetakan.

Campur Tangan AS di Perang Korea
Sang “polisi dunia” Amerika terlibat pula guna mengatasi keadaan yang tak seimbang. Para pejabat Amerika di PBB menyatakan bahwa tindakan Korea Utara merupakan pelanggaran perdamaian. Dari situ pulalah kehadiran pasukan Amerika dalam konflik Korea-meminjam bahasanya Harry S. Truman-sebagai aksi polisi. Apakah seserdahana itu. Kehadiran Amerika merupakan wujud dari persaingan klasik antara negara berhaluan demokrasi liberal dengan seterunya negara komunis serta perlombaan senjata yang belum surut waktu itu. Dokumen rahasia di Pentagon juga menyatakan bahwa Amerika sesungguhnya tak punya ketertarikan sedikitpun dalam konflik Korea.

Keputusan Harry S. Truman kala itu berkata lain. Inilah yang akhirnya menjadikan Amerika sebagai pelaku penting dalam konflik Korea. pada perang ini, seandainya amerika tidak bergabung dengan korea selatan sejak awal, kita akan menyaksikan korea yang bersatu di bawah rezim komunis. pada awalnya, tanpa bantuan Amerika, korea utara sudah hampir merebut busan. namun kemudian amerika mendarat di incheon dan membalikkan situasi.

Peristiwa-Peritiwa Penting Selama Perang
• Akhir Juni 1950, Seoul jatuh ke tangan Korut,
• Pada 27 Juni, Presiden Truman kemudian memerintahkan Mc Arthur yang mengepalai US Army di Jepang untuk membantu Korea. Truman terbang ke PBB meminta dukungan dan pada beberapa negara barat siap tandang ke Korea,
• 5 Juli, dimulaimya perang pertama antara tentara AS vs Korut,
• September 1950, Mc Arthur mengadakan operasi Incheon untuk menusuk pasukan Korut dari belakang.
• Oktober 1950, Pyongyang jatuh ke tangan sekutu.
• 25 Oktober, RRC ikut memasuki medan pertempuran atas perintah PM Zhou Enlai dengan 270.000 tentara.
• Akhir November 1950, tentara AS mundur.
• Januari 1951, kembali Seoul jatuh ke tangan Korut.
• April 1951, Truman memecat Mc Arthur dari posisi komandan tentara AS karena beberapa faktor antara lain karena keinginannya untuk membom atom RRC,
• Juli 1951, diadakan negosiasi damai di Kaesong korea selatan.
• November 1952. Presiden baru AS Eisenhower mencoba menghentikan konflik dan datang ke Korea.
• Juli 1953. Selanjutnya dibangun DMZ (Demilitarized Zone)
• Hingga hari ini penyelesaian damai belum memperoleh kejelasan secara final.


Akhir perang
Perang ini berakhir pada 27 Juli 1953 saat Amerika Serikat, Republik Rakyat Cina, dan Korea Utara menandatangani persetujuan gencatan senjata. Presiden Korea Selatan, Seungman Rhee, menolak menandatanganinya namun berjanji menghormati kesepakatan gencatan senjata tersebut. Namun secara resmi, perang ini belum berakhir sampai dengan saat ini.

Lebih dari 2 juta orang tewas termasuk tentara AS dan RRC, 85% dari sekitar 1 juta orang Korsel yang tewas adalah warga sipil, hampir setengah juta tentara AS tewas, dan lebih dari 700.000 tentara RRC serta beberapa ratus pilot Soviet jadi korban. Yang lebih traumatis, lebih dari 7 juta orang terpaksa harus kehilangan/terpisah dari sanak familinya.

Perang berakhir tanpa ada siapapun yang bisa menaklukkan lawannya, perlawanan berhenti di 38th paralel, membagi korea menjadi 2 hingga sekarang ini.

Dampak perang Korea sampai saat ini
Pada perang ini, seandainya Amerika tidak bergabung dengan korea selatan sejak awal, kita akan menyaksikan korea yang bersatu di bawah rezim komunis. pada awalnya, tanpa bantuan amerika, korea utara sudah hampir merebut busan. namun kemudian amerika mendarat di incheon dan membalikkan situasi sehingga Korea terpecah menjadi 2 negara yang berbeda haluan sampai saat ini.


DAFTAR PUSTAKA

______, Pertempuran Cina Melawan AS di Korea http://www.irib.ir/worldservice/melayuradio/kal_sejarah/index_kal.htm (diakses pada 05 Maret 2009)
______, Kapal Perang Korea Utara dan Selatan Saling Bertukar Pesan radiohttp://www.voanews.com/indonesian/index.cfm (diakses pada 05 Maret 2009)
______, Bila Terjadi Perang Korea, AS Akan Kirim 690 Ribu Personel http://www.detiksport.com/sepakbola/kanal/10/ (diakses pada 05 Maret 2009)
______, Perang-Perang di Dunia
http://ana.wahanaprogrammer.net/2006/01/02/perang-perang-di-dunia/ (diakses pada 05 Maret 2009)
______, Tentang korea, http://www.indonesiaseoul.org/indonesia/tentangkorea/korea.htm (diakses pada 05 Maret 2009)
______, Korea di Ambang Perang Besar http://internasional.kompas.com/ (diakses pada 05 Maret 2009)
______, Perang Korea http://www.mail-archive.com/itb@itb.ac.id/msg16770.html (diakses pada 05 Maret 2009)
______, Perang Korea
http://yulikorsel.wordpress.com/2008/05/26/perang-korea/ (diakses pada 05 Maret 2009)
______, Perang Korea - http://teguhtimur.com/2003/04/30/perang-korea/ (diakses pada 05 Maret 2009
______, perang Korea, http://wibisono1981.blogspot.com/2006/01/perang-korea.htm(diakses pada 05 Maret 2009)
Selengkapnya...

DEFINISI HI

Ian Robertson
Hubungan Internasional adalah pengetahuan dengan metode-metode logis dan sistematis yang mempelajari berbagai aspek dari tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan manusia lain sehingga batas-batas negara menjadi luluh.

Ishaq Rahman
hubungan internasional adalah hubungan yang diidentikkan dengan negara.
Henry Kissinger John Lewis Gaddis
Hubungan internasional adalah bidang kajian yang bermanfaat bagi negarawan dalam usaha untuk membangub dunia yang lebih baik.
Jeremi Bantham
Hubungan internasional adalah ilmu yang merupakan satu kesatuan disiplin dan memiliki ruang lingkup serta konsep-konsep dasar.
Jean Bethkelshtdin
Hubungan Internasional adalah membahas teori-teori baik domestic maupun internasional dalam suatu negara.
J. H. Wolfe
Hubungan internasional adalah studi dari pola-pola tindakan (aksi) dan reaksi diantara negara-negara berdaulat yang diwakili oleh elit-elit yang memerintah mereka.
Jeremy Bentham
Hubungan Internasional merupakan disiplin ilmu baru yang merupakan kombinasi dari studi-studi urusan luar negeri dari berbagai negara dengan sejarah internasional. Disiplin ini juga mencakup studi masyarakat internasional sebagai keseluruhan dan lembaga-lembaganya.
John Ruggie
Hubungan Internasional adalah membahas tentang studi hubungan manusia internasional mencakup bidang organisasi internasional ke dalam orientasi ideologis maupun politik setiap bangsa.
Jeremy Bentham
Hubungan internasional adalah ilmu yang merupakan satu kesatuan disiplin dan memiliki ruang lingkup serta konsep-konsep dasar.
John Burton
Hubungan Internasional merupakan studi yang mendasarkan pengetahuan pada ajaran psikologi, yang memiliki sikap tingkah laku dan reaksi manusia dalam menghadapi masalah-masalah internasional yang muncul di permukaan.
J. Ann Ticker
Hubungan internasional adalah ilmu yang membahas tentang pengetahuan perspektif dalam dimensi internasional yang dilakukan oleh dua negara yang bekerja sama.

85. K.J. Hoksti
Hubungan internasional adalah sebuah studi yang membahas interaksi diantar anggota-anggota dalam komunitas internasional atau mengenai tingkal laku aktor-aktor yang peroperasi dalam system poltik internasional.

86. Kenneth Waltz
Hubungan Internasional adalah membahas dan lebih memfokuskan pada suatu era globalisasi dalam hubungan internasional.

87. Karl W. Deutsch
Hubungan internasional adalah mempelajari tentang dinamika sosial dan integritas regional dalam lingkup internasional.

88. Kenneth W. Thompson
Hubungan internasional adalah studi tentang rivalitas antar bangsa beserta kondisi-kondisi dan institusi-institusi yang memperbaiki atau memperburuk rivalitas tersebut.

89. K. J. Hoksti
Hubungan internasional adalah sebuah studi mengenai system internasional, suatu lkumpulan satuan-satuan politik yang merdeka (seperti suku bangsa, negara-negara bangsa, negara-negara kot atau imperium) yang berinteraksi sengan frekuensi yang teratur.

90. Lopez
Hubungan Internasional mencakup hubungan antar negara atau antar pemerintah secara langsung yang meliputi berbagai transaksi ekonomi dan perdagangan, strategi dan penggunan kekuatan militer, serta langkah diplomasi yang dilakukan oleh pemerintah maupun non pemerintah.
91. MSN Encarta [Encarta.msn.com]
92.
Hubungan internasional adalah berlangsung pada suatu wilayah yang kurang memiliki otoritas sentral dalam menangani konflik kepentingan dannilai antar bangsa dimana setiap negara berjuang untuk mendapatkan kekuasaan.

93. Immanuel Wallerstein
Hubungan Internasional membahas tentang ekonomi internasional yang memungkinkan setiap negara melakukan perdagangan internasional.

94. John Houston
Hubungan internasional adalah suatu studi yang membahas interaksi di antara angota-anggota adalam komunitas internasional atau mengenai tingkah laku aktor-aktor yang beroperasi dalam system politik internasional.

95. John Herz
Hubungan Internasional adalah merupakan suatu konsep yang membahas tentang kebijakan luar negeri yang lebih mementingkan kesamaan yang menjadi pusat perhatian semua rakyatnya.
The study and practice of political relationship among the world’s nations, especially their governments.

96. Michael Walzer
Hubungan internasional adalah menggambarkan upaya ambisius mengenai batasan-batasan etnis oleh setiap negara.

97. Martin Wright
Hubungan Internasional adalah membahas tentang teori-teori internasional dalam masyarakat internasional.

98. Mohetar Mas’oed
Hubungan internasional merupakan hubungan yang sangat kompleksitas karena di dalamnya terdapat atau terlibat bangsa-bnagsa yang masing-masing berdaulat sehingga memerlukan mekanisme yang lebih rumit daripada hubungan antar kelompok.

99. Michael Mann
Hubungan Internasional sebagi historical sociology dalam kaitannya dengan teoti kekuatan hubungan antar masyarakat.

100. Nicholas J. Spykman
Internasional relations are relation between individuals belonging to different state which can create the international behaviour.

101. Norman Angel
Hubungan Internasional adalah hubungan timbal balik antar interdependensi ekonomi lintas batas-batas territorial dan kekuasaan pemerintah dalam mengontrol apa yang terjadi dalam batas tersebut dan adanya sifat dasar dalam lingkup interdependensi politik dalam meletakkan dasar-dasar bagi internasionalisme liberal.

102. Para Tradisional
Hubungan internasional serupa dengan diplomasi dan strategi serta kerjasama dan konflik atau secara lebih sederhana, hubungan internasional merupakan studi tentang perang dan damai.

103. Pengantar Studi Hubungan Internasional oleh Robert Jackson & Georg Sorensen
HI Merupakan studi tentang negara global dari berbagai macam perspektif ilmiah.

104. Quincy Wright
International relation as a comprehensive, comprehensible, coherent and self correcting body of knowledge contributing to the understanding, the

105. Rencana Strategi Pelaksanaan Politik Luar Negeri RI (RENSTRA)
Hubungan antar bangsa dalam segala aspeknya yang dilakukan oleh suatu negara untuk mencapai kepentingan nasional negara tersebut.

106. Richard Ashley
Hubungan Internasional adalah mempelajari tentang struktur dan dinamika system internasional dengan cara-cara tertentu dalam tatanan internasional.

107. Robert B. J. Walker
Hubungan Internasional adalah membahas tentang kondisi dinamis suatu negara baik dalam bidang ideology, sosial budaya, maupun ekonomi apa, dimana, dan siapa yang bersifat konseptual politik.

Robert Keohane Hubungan Internasional merupakan pola-pola hubungan antar bangsa dengan prinsip-prinsip legal dengan konstitusional dalam hubungannya dengan hubungan internasional.

108. Richard Rosecrance
Hubungan internasional adalah lebih membahas pada kekuatan-kekuatan militer untk ekspansi terirorial sebagai kunci suatu prestigeint.

109. Stephen Krasner
Hubungan Internasional adalah membahas pada ideology sosial yang memberikan suatu model penelitian dalam masyarakat internasional.

110. Susan Strage
Hubungan Internasional adalah studi mengenai wilayah isu apapun dalam bidang ekonomi politik internasional yang dinilai dengan persoalan empiris dalam pencarian akan entitas efektuf politik dunia, apapun bentuknya dan kekuasaan sebagai concern dasar realisme.

111. Spengler
Hubungan internasional adalah menjalankan suatu pokitik untuk menaklukkan dunia dengan senjata dalam bentuk-bentuk kebudayaan yang baru dan vital.

112. Suwardi Wiraatmaja
Hubungan internasional sebagai ilmu sintesa yang menyatukan, menggabungkan dan memadukan berbagai displin yang memiliki perhatian terhadap masalah internasional.

113. Schwazenberg
Hubungan Internasional adalah sebagian dari ilmu sosiologi yang khusus mempelajari masyarakat internasional.

114. Steve Chan
International relation as interaction of those actors whose actions or conditions have an important consequences for outside the effective jurisdiction of their political units.

115. Suwardi Wiraatmaja
Hubungan internasional mencakup segala hubungan antar bangsa dan kelompok bangsa dalam masyarakat dunia, dan kekuatan kekuatan, tekana-tekanan, proses-proses yang menentukan cara hidup, cara bertindak dan cara berpikir manusia.

116. Sproat dan Sprout
Hubungan internasional membahas aktor-aktor (negara, pemerintah, pemimpin, diplomat, masyarakat) yang bertujuan untuk maksud-maksud tertentu (sasaran, tujuan, harapan) dengan menggunakan sarana-sarana (seperti diplomasi, pemaksaan dan persuasi) yang dikaitkan dengan power atau kapabilitasnya.

117. Schawarzeneger
Hubungan internasional adalah sebagai bagian dari ilmu soaiologi yang khusus mempelajari masyarakat internasional.

118. Stanley Hofman
Hubungan internasional adalah berbagai subyek akademis terutama memperhatikan hubungan politik antar bangsa.

119. Teori realitas ortodok
Dalam hubungan internasional, negara-negara dianalogikan dengan bola-bola bilyar yang interaksi-interaksinya dapat bengan baik dipahami sebagai konsekuensi dari mhierarki kekuasan yang lama.

120. Teuku May Rudi
Hubungan internasional mencakup berbagai macam hubungan atau interaksi yang melintasi batas-batas wilayah negara dan melibatkan pelaku-pelaku yang berbeda kewargenegaraan.

121. Terry Nardin
Hubungan Internasional pada prinsipnya membahas tbahwa individu-individu harus bertindak jujur dalam situasi-situasi tertentu khususnya dalam lingkup internasional.
122. Vladimir Lenin
Hubungan Internasional adalah sebagai organisasi internasional yang membahas tentang hukum-hukum internasional dan kepentingan-kepentingan nasional.

123. anonymus
Hubungan Internasional adalah membahas tentang tingkah laku negara yang mempengaruhi organisasi internasional setiap negara.

124. Robert Cox
Hubungan Internasional adalah membahas tentang fenomena-fenomena globalisasi dalam hubungannya dengan hubungan internasional.

125. Robert Giplin
Hubungan Internasional adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang ilmu-ilmu ekonomi, politik internasional yang lebih menghadap pada politik keamanan militer yang seimbbang. Selengkapnya...

TEORI-TEORI HI


Teori-Teori Hubungan Internasional di bawah ini bersumber dari www.irtheory.com"

Keseimbangan [Kuasa/ tenaga] Sebagai teori, keseimbangan [kuasa/ tenaga] meramalkan perubahan yang cepat itu di (dalam) [kuasa/ tenaga] yang internasional dan status-especially mencoba dengan satu status untuk menang atas region-will [adalah] menimbulkan mengimbangi tindakan. Karena alasan ini, proses penyeimbangan membantu ke arah memelihara stabilitas dari hubungan antar[a] negara. Suatu saldo/timbangan dari fungsi sistem [kuasa/ tenaga] paling secara efektif ketika persekutuan adalah mengalir, ketika mereka mudah dibentuk atau [patah/dirusakkan] atas dasar kelayakan, dengan mengabaikan nilai-nilai, agama, sejarah, atau bentuk negara. Status adakalanya tunggal main suatu peran stabilisator, pergeseran pen;dukungan nya untuk menentang;kan apapun juga [yang] status atau persekutuan adalah paling kuat. Suatu kelemahan dari keseimbangan konsep [kuasa/ tenaga] adalah kesukaran dari mengukur [kuasa/ tenaga].

" Teori Permainan [Adalah] suatu pendekatan pengambilan keputusan mendasarkan dengan diam-diam pengambil-alihan rasionalitas aktor brown situasi dari kompetisi. Masing-Masing aktor mencoba untuk memaksimalkan laba atau memperkecil kerugian di bawah kondisi-kondisi dari ketidak-pastian dan informasi yang tidak sempurna, yang memerlukan masing-masing aktor untuk tergolong pilihan [order/ pesanan], [adalah] menaksir kemungkinan, dan mencoba untuk membedakan/melihat apa yang yang lain aktor akan lakukan. Brown two-person zero-sum game, apa [yang] satu aktor memenangkan kertas WC yang lain; jika Suatu kemenangan, 5, B kertas WC 5, dan pen;jumlahan adalah nol. Brown two-person yang tidak nol atau variabel menjumlahkan game, laba dan kerugian tidaklah perlu sama; [itu] adalah mungkin yang kedua-duanya sisi boleh memperoleh. Ini adalah kadang-kadang dikenal sebagai suatu positive-sum game. Dalam beberapa game, kedua belah pihak dapat hilang[kan, dan oleh sejumlah berbeda atau persis sama benar derajat tingkat yang berbeda. Yang disebut n-person game meliputi lebih dari dua para aktor atau sisi. Game teori telah mendukung pengembangan dari model dari deterrence dan pilinan [ras/lomba] [lengan/ senjata], tetapi ini juga basis untuk bekerja mengenai pertanyaan dari bagaimana kerja sama/kolaborasi antar negara yang kompetitif di (dalam) suatu dunia yang anarkis dapat dicapai: Masalah yang pusat adalah bahwa keputusan rasional untuk perorangan aktor seperti suatu status mungkin (adalah) untuk " cacat" dan berusaha sendiri sebagai lawan mengambil resiko pada [atas] kerja sama/kolaborasi dengan status yang lain aktor. Berhadapan dengan masalah ini adalah suatu perhatian yang pusat dari sebagian besar literatur pada [atas] rejim yang internasional, pengintegrasian yang regional, dan resolusi konflik

" Globalisasi Globalisasi, sebagai teori, membantah masyarakat dan negara itu adalah terus meningkat menjadi ' yang tertib' untuk bertindak seolah-olah mereka adalah pasar pribadi beroperasi brown wilayah global. ' yang teratur' Angkatan perang yang mempengaruhi negara dan masyarakat adalah melekat pada itu pasar modal yang global, transnational korporasi ( TNCS), dan kebijakan penyesuaian struktural dari Dana Moneter Internasional ( IMF) dan Bank Dunia, yang adalah semua yang dikemudikan oleh ideologi neo-liberal yang ekonomi. Beberapa sarjana, seperti Stephen Insang, lihat agen ini [sebagai/ketika] mewakili suatu muncul sistem dari penguasaan yang ekonomi global (' neo-liberalism yang teratur') yang didasarkan pada suatu quasiconstitutional kerangka untuk konstitusi kembali dari [hak/ kebenaran] sah/tentang undang-undang, hak istimewa, dan kebebasan gerak untuk [modal/ibukota] pada [atas] suatu dunia skala (' pemerintahan berdasarkan undang-undang dasar yang baru')." Globalism [Adalah] suatu gambaran dari politik berbeda dari realisme dan [pluralisme/ jamak]. Globalism memusat dengan diam-diam pentingnya ekonomi, hubungan yang terutama kapitalis tentang kekuasaan atau penghisapan, ke politik dunia pemahaman. Globalist gambaran dipengaruhi oleh Marxist analisis dari exploitative hubungan, walaupun tidak semua globalists adalah Marxists. Ketergantungan teori, apakah dipahami di (dalam) Marxist atau terminologi yang tidak Marxist, digolongkan sebagai bagian dari globalist gambaran. Juga dimasukkan adalah memandang hubungan internasional itu terbaik dipahami jika sese]orang lihat [mereka/nya] [seperti/ketika] terjadi di dalam suatu world-capitalist system

" Theory/Teori Bangunan lengkung yang keemasan Theory/Teori Conflict/Konflik Pencegahan Thomas teori Friedman yang tidak (ada) dua negara-negara yang kedua-duanya mempunyai McDonald telah berkelahi suatu peperangan melawan terhadap masing-masing lain [karena;sejak] masing-masing mengerti Mcdonald'S. Lebih secara rinci, Friedman mengartikulasikan ia/nya seperti itu: ' ketika suatu negeri yang dicapai tingkatan dari pembangunan ekonomi di mana [itu] mempunyai suatu cukup besar kelas menengah untuk mendukung suatu jaringan McDonald, [itu] menjadi suatu negeri McDonald. Dan orang-orang di (dalam) negara-negara McDonald tidak suka [berjuang/ berkelahi] peperangan lagi, mereka lebih menyukai untuk menunggu berderet untuk burger'." Teori Stabilitas yang Hegemonic Yang pusat gagasan untuk teori ini adalah bahwa stabilitas dari sistem internasional memerlukan status dominan tunggal untuk mengartikulasikan dan menguatkan/menyelenggarakan ketentuan-ketentuan interaksi di antara anggota yang paling utama dari sistem itu. Karena suatu status untuk menjadi hegemon, [itu] harus mempunyai tiga atribut: kemampuan untuk menguatkan/menyelenggarakan ketentuan-ketentuan sistem, kehendak untuk melakukannya, dan suatu komitmen persis sama benar sistem [yang] yang mana [adalah] dirasa [ketika;seperti] satu sama lain pengaruh baik bagi negara yang utama [itu]. Suatu kemampuan hegemon beristirahat pada mirip seperti suatu besar, bertumbuh ekonomi, kekuasaan brown memimpin sektor yang ekonomi atau teknologi, dan [kuasa/ tenaga] politis yang di-backup oleh militer yang bersifat proycksi menggerakkan. Suatu sistem yang yang tidak stabil akan menghasilkan jika ekonomi, teknologi, dan lain perubahan mengikis hirarki yang internasional dan mengikis posisi dari itu status yang dominan. Orang Suka Berpura-Pura ke kendali yang hegemonic akan muncul jika keuntungan-keuntungan sistem dipandang sebagai secara tak wajar unacceptably.

" Idealisme Idealisme menjadi sangat secara luas digambarkan bahwa ajaran dasar hanya tertentu dapat diuraikan. Idealis percaya betul-betul di secara cenderung [kuasa/ tenaga] dari gagasan, oleh karena [itu] adalah mungkin untuk mendasarkan suatu sistem politik terutama pada [atas] kesusilaan, dan itu pihak yang menyewakan dan dorongan/gerakan hati yang lebih egois tentang manusia dapat muted dalam rangka membangun nasional dan norma-norma internasional tentang perilaku yang menimbulkan damai, kemakmuran, kooperasi, dan keadilan. Idealisme kemudian tidaklah hanya dengan berat penganut pembaharuan, tetapi tradisi telah sering menarik mereka yang merasakan prinsip yang idealistis itu adalah " next-step" di evolusi dari manusia karakter itu. Salah satu [dari] terutama sekali potongan dari " masa lampau" dan " pemikiran yang tua" untuk terombang-ambing dengan diam-diam tumpukan sampah dari sejarah [oleh/dengan] idealisme adalah bahwa institusi manusia yang bersifat merusak dari peperangan. Perang, di pandangan yang idealistis, kini tidak lagi dipertimbangkan oleh baik pilihan maupun massa dari kuasa-kuasa besar sebagai hal yang suatu [jalan/cara] yang masuk akal dari menuju keberhasilan gol, [seperti/ketika] biaya-biaya dari peperangan, bahkan untuk pemenang, melebihi manfaat [itu]. [Sebagai/Ketika/Sebab] Yohanes Mueller ada di rumah di (dalam) Kejadian menggemparkan Ketenangan buku nya, peperangan sedang beralih menjadi langkah kesadaran itu di mana perbudakan dan berduel berada- [itu] dapat mengabur tanpa efek yang kurang baik, dan dengan tidak usah untuk penggantian.

" Kekaisaran Hans J. Morgenthau menggambarkan kekaisaran sebagai politik luar negeri: yang nasional yang diarahkan pada memperoleh lebih menggerakkan dibanding status benar-benar mempunyai, melalui suatu pembalikan dari hubungan [kuasa/ tenaga] yang ada, dengan kata lain, suatu perubahan yang yang baik dalam kuasa status. Kekaisaran sebagai politik luar negeri: yang nasional adalah berlawanan dengan ' keadaan tetap pada suatu saattertentu' politik luar negeri: dan suatu politik luar negeri: dari ' gengsi.' Kebijakan dari kekaisaran mengasumsikan perspektif teori realis yang klasik dari analisa di unit mengukur di (dalam) hubungan yang internasional. Lagipula, kekaisaran didasarkan pada a ' balance-of-power' membangun di (dalam) hubungan yang internasional. Ke tiga jenis kekaisaran seperti diuraikan oleh Morgenthau adalah: Marxist teori dari kekaisaran yang beristirahat dengan diam-diam yayasan/pondasi bahwa semua gejala yang politis adalah cerminan/pemantulan dari angkatan perang yang ekonomi; Teori yang liberal tentang kekaisaran yang menghasilkan oleh karena ketakmampuan beradaptasi di sistem yang kapitalis global ( e.g., surplus dari barang-barang dan [modal/ibukota] yang mencari saluran di (dalam) pasar yang asing); dan akhirnya, ' setan' teori dari kekaisaran yang mengusulkan sebagai fakta peperangan rencana pemilik bank dan pabrikan itu dalam rangka memperkaya diri mereka.

" [yang] Format Intergovernmentalism Dalam Nya yang paling dasar, intergovernmentalism menjelaskan kooperasi antar negara bagian dan pengintegrasian terutama regional ( e.g. EU) sebagai fungsi dari kelurusan dari minat status dan pilihan yang menggabungkan dengan menggerakkan. Itu adalah, bertentangan dengan harapan dari functionalism dan neofunctionalism, pengintegrasian dan kooperasi adalah benar-benar disebabkan oleh negara self-interested masuk akal yang menawar dengan satu sama lain. Lebih dari itu, sebagaimana diharapkan, negara itu dengan lebih [] ' [kuasa/ tenaga]' mungkin akan mempunyai lebih dari minat mereka memenuhi. Sebagai contoh, mengenai EU, [itu] tidaklah mengejutkan, menurut penganjur dari teori ini, yang [itu] banyak dari bersetuju pengaturan kelembagaan adalah sejalan dengan pilihan dari France/Perancis dan Negara Jerman, yang disebut ' Franco-German inti.' Andrew Moravcsik adalah mungkin penganjur yang paling terkenal tentang intergovernmentalism segera." Ekonomi negara internasional [Adalah] suatu metoda dari analisa mengenai sosial, pengaturan ekonomi dan politis yang mempengaruhi sistem yang global tentang produksi, pertukaran dan distribusi, dan campuran berharga mencerminkan di tempat itu ( Asing/Aneh, S. 1988. Negara dan Markets. Takaran (0,56 lt) Publishers, London. p18). Sebagai suatu metoda analitis, ekonomi negara didasarkan dengan diam-diam asumsi bahwa apa yang terjadi di ekonomi mencerminkan, dan mempengaruhi, hubungan [kuasa/ tenaga] sosial.

" Teori Rejim internasional [Adalah] suatu perspektif yang memusat pada [atas] kooperasi antar para aktor brown area yang diberi dari hubungan internasional. Suatu rejim internasional dipandang sebagai satu set prinsip yang tegas/eksplisit dan tersembunyi/terkandung, norma-norma, aturan, dan memeriksa prosedur di sekitar yang (mana) harapan aktor memusat brown issue-area yang tertentu. Suatu issue-area meliputi interaksi dalam area yang berbeda seperti nonproliferation yang nuklir, telekomunikasi, hak azasi manusia, atau permasalahan lingkungan. Suatu gagasan dasar di belakang rejim internasional adalah bahwa mereka menyediakan perilaku status transparan dan suatu derajat tingkat dari stabilitas di bawah kondisi-kondisi dari anarki di sistem internasional [itu]. Analisa rejim yang internasional tengah menawarkan suatu pertemuan [tanah/landasan] untuk berdebat antar[a] berbagai [rombongan/ sekolah] dipikirkan di (dalam) IR teori.

" [Hanya;Baru saja] Perang Teori teori yang berdasarkan norma yang mengacu pada kondisi-kondisi di bawah yang (mana) ( 1) negara menjadi hak pergi untuk perang ( jus bellum iklan) dengan [hanya;baru saja] menyebabkan, seperti di bela diri sebagai jawaban atas agresi, ketika keputusan untuk pergi ke peperangan adalah dibuat oleh otoritas yang sah di status, jalan terakhir setelah melelahkan perbaikan yang tenang, dan dengan beberapa harapan yang yang layak dari menuju keberhasilan sasaran hasil yang sah; ( 2) negara berlatih [hak/ kebenaran] melakukan berperang ( jus di (dalam) bello) ketika rata-rata dipekerjakan adalah sebanding hingga terakhir dicari, kapan orang tak ikut perang adalah bertahan, kapan senjata atau lain berarti itu adalah mesum di (dalam) diri mereka tidaklah digunakan ( secara khas . yang adalah tidak pandang bulu atau menyebabkan menderita tiada guna), dan ketika tindakan diserang suatu niat [hak/ kebenaran] untuk memenuhi sasaran hasil militer sah dan untuk memperkecil pembinasaan dan kematian sejalan. Banyak dari prinsip ini dari [hanya;baru saja] peperangan menjadi bagian dari badan dari hukum internasional dan [dengan] begitu adalah menurut hukum mengikat pada [atas] negara dan agen mereka

" Paham positifisme sah/tentang undang-undang Suatu teori undang-undang yang mengidentifikasi hukum internasional dengan tindakan yang positif tentang persetujuan status. Di sini, negara adalah satu-satunya pejabat ' pokok' atau ' para orang' dari hukum internasional sebab mereka mempunyai kapasitas untuk masuk ke hubungan sah/tentang undang-undang dan untuk mempunyai [hak/ kebenaran] undang-undang dan tugas-tugas. Tentu saja, mereka adalah satu-satunya kesatuan dengan kepribadian undang-undang penuh, universal dan asli; satu-satunya para aktor yang sesuai yang terikat[an] oleh hukum internasional. Sejauh kesatuan yang tidak menyatakan ( seperti individu, korporasi, dan organisasi internasional) adalah terkait, kemampuan mereka untuk menyatakan kepribadian sah/tentang undang-undang adalah hanya derivative dari dan bersyarat [atas/ketika] kepribadian status dan persetujuan status. Ideologi utama ini yang dimulai di abad yang ke sembilan belas ketika paham positifisme yang sah/tentang undang-undang mengambil hukum abad yang kedelapanbelas dari negara-negara, suatu hukum umum ke individu dan negara, dan diubah [itu] ke dalam publik dan hukum internasional pribadi, dengan yang terdahulu [dianggap/disebut] untuk [berlaku bagi/meminta kepada] negara dan belakangan ke individu. Seperti itu, hanya negara menikmati kepribadian internasional yang sah/tentang undang-undang yang penuh, yang dapat digambarkan sebagai kapasitas untuk membawa klaim [adalah] timbul dari pelanggaran dari hukum internasional, menyimpulkan persetujuan internasional yang sah, dan untuk menikmati priveleges dan imunitas dari yurisdiksi yang nasional

" liberalisme ( Internasionalisme yang liberal) Suatu teori yang politis menemukan dengan diam-diam kebaikan yang alami tentang manusia dan otonomi dari itu individu. [Itu] menyokong sipil dan kebebasan politis, pemerintah di depan hukum dengan persetujuan dari diatur, dan perlindungan dari otoritas yang sewenang-wenang. Di (dalam) IR liberalisme menutup/meliput suatu perspektif [secara] wajar luas/lebar berkisar antara Idealism/Idealisme Wilsonian melalui/sampai ke neo-liberal teori yang jaman ini dan disertasi damai yang demokratis. Di sini negara tidak lain dari satu aktor di (dalam) politik dunia, dan bahkan negara dapat bekerja sama bersama-sama melalui/sampai mekanisme yang kelembagaan dan menawar yang mengikis kecenderungan untuk mendasarkan minat hanya di (dalam) terminologi militer. Negara adalah saling tergantung dan para aktor yang lain seperti Transnational Corporations, IMF dan United Nations/Perserikatan Bangsa-Bangsa main suatu peran.

" Marxism/Marxisme Tubuh Dari pikir diilhami oleh Karl Marx. [Itu] menekankan terbentang yang cara dialektika dari langkah-langkah historis, pentingnya ekonomi dan angkatan perang material dan analisa kelas. [Itu] meramalkan pertentangan itu tidak bisa dipisahkan pada setiap jangka waktu yang historis secepatnya mendorong kearah kenaikan dari suatu kelas yang dominan baru. Jaman dari kapitalisme, menurut Marx, dikuasai oleh bourgeoisie dan akan pecah persis sama benar proletar, atau kelas pekerjaan, revolusi dan suatu jaman dari sosialisme di mana para pekerja memiliki rata-rata dari produksi dan bergerak ke arah suatu masyarakat komunis tanpa perbedaan golongan di mana status, menurut sejarah suatu alat dari kelas yang dominan, akan memburuk. Sejumlah ahli teori yang jaman ini sudah membujuk untuk terus kategori dan Pengertian yang mendalam Marxian dari analisa- suatu pengaruh yang paling jelas bekerja pada [atas] ketergantungan dan sistem dunia yang kapitalis

" liberalisme ( Internasionalisme yang liberal) Suatu teori yang politis menemukan dengan diam-diam kebaikan yang alami tentang manusia dan otonomi dari itu individu. [Itu] menyokong sipil dan kebebasan politis, pemerintah di depan hukum dengan persetujuan dari diatur, dan perlindungan dari otoritas yang sewenang-wenang. Di (dalam) IR liberalisme menutup/meliput suatu perspektif [secara] wajar luas/lebar berkisar antara Idealism/Idealisme Wilsonian melalui/sampai ke neo-liberal teori yang jaman ini dan disertasi damai yang demokratis. Di sini negara tidak lain dari satu aktor di (dalam) politik dunia, dan bahkan negara dapat bekerja sama bersama-sama melalui/sampai mekanisme yang kelembagaan dan menawar yang mengikis kecenderungan untuk mendasarkan minat hanya di (dalam) terminologi militer. Negara adalah saling tergantung dan para aktor yang lain seperti Transnational Corporations, IMF dan United Nations/Perserikatan Bangsa-Bangsa main suatu peran." Marxisme" Modernisasi Teori [Adalah] suatu teori yang mengira bahwa semua similiar titik awal negara-negara yang telah dan mengikuti alur yang yang serupa untuk ' pengembangan' sepanjang baris dari jaman ini ' first-world' masyarakat." Neoliberal Institutionalism Meliputi teori itu yang membantah institusi internasional itu main suatu peran yang penting di (dalam) mengkoordinir kooperasi yang internasional. Penganjur mulai dengan yang sama asumsi yang digunakan oleh realis, kecuali yang berikut: di mana realis berasumsi bahwa negara memusatkan pada [atas] laba yang relatif dan potensi untuk konflik, neoliberal institutionalists berasumsi bahwa negara berkonsentrasi pada laba absolut dan prospek untuk kooperasi. Neoliberal institutionalists percaya bahwa potensi untuk konflik terlalu ditekankan oleh realis dan menyatakan bahwa ada sedang countervailing angkatan perang, seperti interaksi yang diulangi, yang [itu] menggerakkan negara ke arah kooperasi. Mereka [hormat/peduli] menipu [ketika;seperti] ancaman yang terbesar ke kooperasi dan anarki [sebagai/ketika] ketiadaan organisasi untuk menguatkan/menyelenggarakan aturan melawan terhadap yang menipu. Institusi diuraikan oleh neoliberals [sebagai/ketika/sebab] ' dihubungkan dan gigih satuan aturan ( formal atau informal) itu menentukan peran tingkah laku,

" Neorealism Sangat Utama, suatu yang systemic, saldo/timbangan tentang teori [kuasa/ tenaga] yang dikembangkan oleh Kenneth Wals di mana negara tidak mencari untuk memaksimalkan [kuasa/ tenaga], tetapi melulu menyeimbangkan itu. Dan sebab sistem internasional dihormati [ketika;seperti] anarkis dan didasarkan pada bantuan diri, unit paling kuat menetapkan [tempat kejadian/ medan perang] untuk (orang) yang lain seperti halnya diri mereka. Kuasa-Kuasa yang utama ini adalah dikenal sebagai menggalah; karenanya sistem internasional ( atau suatu subsistem yang regional), pada titik tertentu pada waktunya, mungkin (adalah) characterised seperti kutup tunggal, berkutub dua atau berkutub banyak.

" Mary Teori Peperangan baru [yang] teori peperangan baru Kaldor membantah jaman ini itu jenis peperangan adalah terpisah dari format yang modern klasik tentang peperangan didasarkan pada nation-states. Peperangan baru menjadi bagian dari suatu ekonomi peperangan yang globalised yang underpinned oleh transnational ethnicas, [lengan/ senjata] globalised menjual dan Western-Global intervensi yang diinternasionalkan. Yang baru jenis peperangan adalah suatu kondisi sosial yang buas yang merusakkan ekonomi dari daerah yang bertetangga seperti halnya zone dari konflik [dirinya] sendiri, menyebar pengungsi, politik yang identity-based dan perdagangan tidak sah. Ini juga characterised oleh format yang baru tentang [kekerasan/ kehebatan] ( pembunuhan yang sistematis dari ' (orang) yang lain', pengusiran populasi yang dipaksa dan menyumbangkan area tak dapat didiami) yang dilaksanakan oleh militer yang baru ( membusuk sisa-sisa dari status angkatan perang, kelompok yang bersifat kemiliteran, unit pembelaan diri, tentara sewaan dan pasukan internasional) yang dibiayai oleh kiriman, diaspora pengumpulan dana, bantuan pemerintah yang eksternal dan diversi dari bantuan yang berperikemanusiaan internasional. Sedangkan 80 per sen dari korban peperangan awal [bertahan/berlangsung] abad adalah personil militer, [itu] diperkirakan bahwa 80 per sen dari korban di (dalam) peperangan yang jaman ini adalah warganegara. Menurut Kaldor, format yang baru ini tentang peperangan adalah suatu politis dibanding/bukannya suatu militer menghadapi tantangan, menyertakan uraian hak kekuasaan dan kebutuhan akan suatu politik warganegara dunia yang baru untuk merekonstruksi masyarakat dan masyarakat yang di/terpengaruh.

" Realisme realisme yang menyerang yang menyerang adalah suatu mencakup istilah untuk beberapa teori dari politik luar negeri: dan politik internasional yang memberi keunggulan analitis [bagi/kepada] sifat yang tak mau mengampuni dan bermusuhan dari sistem internasional [sebagai/ketika] [itu] penyebab konflik. [Seperti;Suka] realisme yang bertahan, beberapa varian dari realisme menyerang membangun di atas dan meninggalkan neorealism wals. Realisme yang menyerang [memegang/menjaga] anarki itu ( ketidakhadiran dari suatu pemerintah yang di seluruh dunia atau kedaulatan universal) menyediakan perangsang kuat untuk perluasan. Adalah semua negara bekerja keras untuk memaksimalkan sanak keluarga mereka [adalah] menggerakkan sebab hanya negara yang paling kuat dapat menjamin survival mereka. Mereka mengejar kebijakan ekspansionis ketika dan di mana keuntungan-keuntungan melakukan sangat berberat lebih (dibanding) biaya-biaya [itu]. Negara menghadapi ever-present ancaman yang lain negara akan menggunakan kekuatan untuk merugikan atau menaklukkan [mereka/nya]. Ini memaksa [mereka/nya] untuk meningkatkan posisi [kuasa/ tenaga] sanak keluarga mereka melalui/sampai [lengan/ senjata] build-ups, diplomasi secara sepihak, peragangan ( atau bahkan autarkic) kebijakan ekonomi yang asing, dan perluasan yang oportunis. Pada akhirnya tiap-tiap status di sistem internasional bekerja keras untuk menjadi suatu hegemon yang regional- suatu menyatakan yang menikmati suatu jumlah lebih besar dari militer, ekonomi, dan [kuasa/ tenaga] potensial dalam nya bagian dari bola bumi [itu]. Realis yang menyerang bagaimanapun, tidak sependapat (di) atas kelaziman yang historis dari sistem regional hegemonic dan mungkin tanggapan dari negara lebih lemah [bagi/kepada] calon regional hegemons ( e.g., penyeimbangan, menghindar tanggung jawab, atau bandwagoning). Khususnya, ada suatu perselisihan paham yang tajam/jelas antar[a] penganjur dari balance-of-power tradisi ( Yohanes Mearsheimer, Labs yang Eric, Zakaria yang Fareed, Lieber Ketel masak, dan Christopher Layne) dan penganjur dari varian keamanan dari teori stabilitas yang hegemonic ( Robert Gilpin, William Wohlforth, dan Stephen Brooks).

" Teori Kesamaan Berdasar pada suatu peleburan dari Weberian Dan Konsep yang tentang Sigmund Freud, Parallelism/Kesamaan membantah bahwa, di tingkatan yang makro, negara jatuh masuk ke dua kategori yang umum, sifat persaudaraan dan pihak ayah, dan itu perjuangan antara kedua jenis menandai hubungan internasional. Di dunia yang masa lampau, sistem yang pihak ayah adalah utama sebab mereka adalah atasan yang dari segi kemiliteran, hanyalah [karena;sejak] kenaikan nation-state, negara yang sifat persaudaraan sudah menjadi utama. Mesin/Motor dari perubahan historis adalah siklus peperangan yang revolution-hegemonic, yang membawa sistem sifat persaudaraan dan pihak ayah ke dalam konflik dengan satu sama lain. Ada sedikitnya empat contoh dari jenis ini konflik yang hegemonic yang terjadi di (dalam) didokumentasikan sejarah: 1) kenaikan dari Macedonia dan Alexander Peperangan besar dengan Persia; 2) kenaikan dari Mongolia dan Gheghis Peperangan gelar penguasa Mongol dari perluasan; 3) French/Perancis Revolution/Revolusi dan Wars yang Napoleonic; dan 4) Weimar Germany/Negara Jerman dan World/Dunia II Peperangan. Ada lain jenis konflik yang hegemonic ( e.g., WW I, Tujuh Peperangan Tahun), tetapi empat ini menghadirkan peristiwa yang paralel. Kemenangan di (dalam) revolusioner dan konflik yang hegemonic telah menentukan arah dunia sistem, ke arah paternalisme atau fraternalism.

" Realisme sekeliling [Adalah] suatu teori politik luar negeri: timbul dari perspektif yang khusus tentang ( Latin Amerika) negara yang sekeliling dan yang diwakili oleh pekerjaan dari Carlos Escude, sebagai contoh. Pandangan ini dari salam hubungan internasional sistem internasional seperti mempunyai;nikmati suatu struktur hirarkis masih dalam permulaan yang didasarkan pada dirasa perbedaan antar[a] negara: . yang memberi empuk, . yang mematuhi, dan . yang memberontak. Pendekatan yang sekeliling memperkenalkan suatu [jalan/cara] yang berbeda tentang pemahaman internatonal sistem: itu adalah, dari sudut pandang yang unik tentang negara yang tidak memaksakan ' aturan pemmainan' dan yang menderita mahal ketika mereka menghadapi [mereka/nya]. Seperti itu, politik luar negeri: dari negara sekeliling adalah secara khas dibingkai dan diterapkan sedemikian sehingga [bunga/minat] yang nasional digambarkan dalam kaitan dengan pengembangan, konfrontasi dengan kuasa-kuasa yang besar dihindarkan, dan otonomi tidaklah dipahami [ketika;seperti] kebebasan untuk tindakan tetapi lebih dalam kaitan dengan biaya-biaya dari menggunakan yang kebebasan.

" [Pluralisme/ jamak] [Adalah] suatu tradisi di (dalam) hubungan yang internasional yang politik yang berargumentasi bahwa, dan karenanya kebijakan, adalah produk dari suatu banyak sekali dari bersaing minat, karenanya depriving status tentang segala status yang mandiri. [Pluralisme/ Jamak] dapat dilihat untuk memperoleh terutama dari suatu tradisi yang liberal, yang dipakukan; berakar di (dalam) Locke'S ' Ke dua Treatise/[Risalah/Acuan] dari Pemerintah', dan untuk bersikap suatu anti-realist visi dari centralas dari menyatakan di (dalam) politik dunia. Pendukung Pluralisme membuat empat asumsi kunci tentang hubungan yang internasional. Terutama, para aktor yang tidak menyatakan adalah kesatuan yang penting di (dalam) politik dunia. Yang kedua, Status tidaklah diperhatikan sebagai dipersatukan aktor, melainkan, kompetisi, kesatuan [yang] membangun, dan berkompromi antar[a] berbagai kelompok [bunga/minat] [yang] mencakup perusahaan multinasional akan secepatnya memuncak ke dalam a ' keputusan' yang diumumkan atas nama status [itu]. Yang ke tiga, pendukung pluralisme menghadapi tantangan realis pengambil-alihan status sebagai aktor yang masuk akal, dan ini berasal dari asumsi yang kedua di mana persilisihan dari bersaing minat tidak [boleh/akan] selalu menyediakan suatu keputusan rasional yang membuat proses. Akhirnya, asumsi yang keempat berputar-balik di sekitar sifat alami agenda yang internasional, di mana itu [dianggap/disebut] luas oleh pendukung pluralisme dan meliputi isu dari keamanan nasional seperti halnya yang ekonomi, sosial dan isu lingkungan. Karenanya, pendukung pluralisme menolak ' politik yang tinggi' ' politik yang rendah' membagi karakteristik dari realisme. Mereka juga bertentangan dengan dominasi oleh suatu konsepsi phisik dari [kuasa/ tenaga] tidak bisa dipisahkan di (dalam) realisme.

" Policy-Relevant Policy-Relevant teori Teori mungkin punya tegas/eksplisit bermaksud yang berasal dari pilihan nilai dari ahli teori, seperti mengurangi kemungkinan dari peperangan atau menahan [ras/lomba] [lengan/ senjata] [itu]. Bertintak pada teori seperti (itu), tentu saja, adalah daerah dari pembuat kebijaksanaan, suatu tugas terpisah dari ahli teori yang empiris [itu] nya. Ahli Teori [siapa] yang menjadi pembuat kebijaksanaan boleh aneka pilihan buatan baik yang diberitahukan dengan apa yang teori kata[kan akan menjadi mungkin hasil dari menerapkan satu atau alternatif yang lain. Aneka pilihan mereka mungkin diberitahukan oleh pemahaman atau teori empiris dari peristiwa dunia, tetapi keputusan [yang] mereka buatan masih didasarkan pada pilihan nilai

" Teori yang Poliheuristic tentang Politik Luar Negeri: [yang] Teori pengambilan keputusan yang Poliheuristic menyatakan bahwa para pemimpin menyederhanakan permasalahan pilihan mereka menurut suatu two-stage proses pengambilan keputusan. Sepanjang langkah yang pertama, satuan terhadap hasil dan pilihan yang mungkin dikurangi oleh aplikasi dari a ' noncompensatory prinsip' untuk menghapuskan alternatif yang manapun dengan suatu hasil yang yang tak dapat diterima pada [atas] suatu kritis, secara khas politis, dimensi keputusan ( Mintz 1993). Sekali ketika pilihan yang di-set telah dikurangi menjadi alternatif yang bisa diterima oleh pembuat keputusan, proses bergerak ke suatu langkah yang kedua ' selama yang mana pembuat keputusan dapat yang manapun penggunaan [adalah] suatu lebih analitik, mengharapkan tombol atau strategi seperti kegunaan persis sama benar strategi keputusan yang lexicographic.' ( Mintz 1997; Mintz et al. 1997; Mintz dan Geva 1997; Mintz dan Astorino-Courtois 2001). Di (dalam) mengedepankan suatu langkah persiapan sangat penting [bagi/kepada] pengambilan keputusan kegunaan yang diharapkan, teori yang poliheuristic menghilangkan perbedaan antar[a] riset di (dalam) psikologi teori ( Rekening dan Steenbergen 1995) dan pengertian yang mendalam yang pantas dipertimbangkan yang disajikan oleh analisis masuk akal tentang pengambilan keputusan ( e.g., Bueno tidak Mesquita 1981; Bueno tidak Mesquita dan Lalman 1992; Morrow/Besok 1997).

" Postinternationalism Tidak Sama Dengan banyak teori yang lain, postinternational teori di/terorganisir di sekitar landasan pemikiran yang waktu [kita/kami] ditandai oleh dalam dan alihragam malar dan pergolakan. [Itu] mencari mendapat keuntungan untuk dinamika dari perubahan dan mengantisipasi di mana mereka boleh jadi memimpin dunia [itu]. Pumpun prima nya adalah dengan diam-diam perubahan bentuk dari tiga parameter dasar: satu di tingkatan yang mikro tentang individu, lain di micro-macro mengukur di mana individu dan keseluruhan mereka saling berhubungan, dan yang ketiga adalah di tingkatan yang makro tentang keseluruhan dan struktur global mereka. Konsep yang pusat di tingkatan yang mikro melibatkan suatu revolusi ketrampilan, sedangkan di micro-macro mengukur ia/nya melibatkan hal mudah menyebar dari otoritas crises yang berpengalaman oleh semua macam dari keseluruhan; dan di tingkatan yang makro [itu] mengusulkan sebagai fakta suatu pencabangan dua dari struktur global ke dalam yang state-centric banyak sekali sovereignty-bound para aktor dan multi-centric banyak sekali sovereignty-free para aktor. Perumusan ini adalah teoritis di [perasaan/pengertian] bahwa itu mengantisipasi kondisi-kondisi di bawah yang (mana) perubahan bentuk dan pergolakan yang berkesinambungan adalah mungkin mendukung afair dunia. Contoh dari perubahan bentuk pada tingkatan masing-masing meliputi terus meningkat menjelma kesiap-siagaan dari individu untuk terlibat dalam aksi kolektif ( tingkatan yang mikro), ' pertempuran dari Seattle' ( micro-macro tingkatan), dan pola teladan- tentu saja, pelembagaan- dengan mana NGO dan dunia state-centric memusat di sekitar minat banyak orang ( tingkatan yang makro).

" Postmodernism [Adalah] suatu cabang yang lebih ekstrim dari Teori sosial kritis ( lihat di atas) bahwa dapat dikenali dalam kaitan dengan cara berpendirian kritis nya ke arah ( yang barat) pembaharuan dan naratif terang dari alasan, kebenaran dan maju. Sedangkan naratif dominan dari pembaharuan menegakkan alasan [sebagai/ketika] pondasi bagi kebenaran sasaran dan sumber dari kemajuan, postmodernism menekankan saling mempengaruhi dari suatu orang banyak dari praktek yang tak bersambungan, jalan dari pengetahuan, identitas yang sosial dan dunia yang mungkin.

" Menggerakkan Teori Transisi Yang diciptakan oleh A.F.K. Organski dan mula-mula yang diterbitkan di (dalam) buku teks nya, World/Dunia Politik ( 1958), menggerakkan teori transisi hari ini menguraikan politik internasional sebagai hirarki dengan ( 1) a " dominan" menyatakan, [yang] satu dengan proporsi yang paling besar tentang sumber daya [kuasa/ tenaga] ( populasi, produktivitas, dan stabilitas dan lekat maksud/arti kapasitas politis); ( 2) " kuasa-kuasa yang besar," suatu koleksi dari saingan potensial [bagi/kepada] status yang dominan dan siapa yang berbagi di tugas dari memelihara sistem dan mengendalikan alokasi dari sumber daya [kuasa/ tenaga]; ( 3) " kuasa-kuasa pertengahan" dari arti regional yang yang serupa [bagi/kepada] status yang dominan, tetapi tidak mampu menghadapi tantangan status yang dominan atau struktur sistem, dan ( 4) " kuasa-kuasa yang kecil," sisanya. [Kuasa/ tenaga] prinsip yang bersifat prediksi dari teori adalah di kemungkinan dari peperangan dan stabilitas dari persekutuan. Peperangan adalah hampir bisa dipastikan, dari janga waktu yang terpanjang, dan terbesar penting/besar, ketika suatu penantang [bagi/kepada] [kuasa/ tenaga] yang dominan masuk ke mendekati kesamaan dengan status yang dominan dan tidak puas dengan sistem yang berjalan [itu]. Dengan cara yang sama, persekutuan adalah paling yang stabil ketika peserta persekutuan dicukupi dengan struktur sistem. Ada nuansa lebih lanjut [bagi/kepada] teori: sebagai contoh, sumber dari transisi [kuasa/ tenaga] bertukar-tukar candi-candi tua itu masih dapat dilihat, tetapi volitilas, perubahan populasi menjadi;disebut paling sedikit yang mudah menguap dan kapasitas politis ( yang digambarkan sebagai kemampuan dari pemerintah untuk mengendalikan sumber daya yang internal [bagi/kepada] negeri) paling mudah menguap

" Cooperation/Kooperasi Dilema narapidana adalah pada umumnya diteliti di (dalam) teori permainan atas pertolongan suatu game yang non-zero-sum [disebut/dipanggil] " Dilema narapidana" ( Axelrod, 1984). Dua pemain di bermain menurut aturan dapat memilih antar[a] dua gerak, juga " bekerja sama" atau " menyeberang". Gagasan adalah bahwa masing-masing laba pemain ketika kedua-duanya bekerja sama, tetapi seandainya salah satu dari [mereka/nya] bekerja sama, yang lain satu, siapa cacat, akan memperoleh lebih []. Jika kedua-duanya menyeberang, kedua-duanya kehilangan ( atau memperoleh sangat kecil) tetapi bukan sebagai banyak sebagai " yang ditipu" orang yang bekerja-sama kooperasi siapa tidaklah dikembalikan. Masalah dengan dilema narapidana adalah bahwa jika kedua-duanya pengambil-keputusan adalah semata-mata masuk akal, mereka tidak pernah akan bekerja sama. Tentu saja, pengambilan keputusan masuk akal berarti bahwa kamu membuat keputusan [yang] yang mana [adalah] terbaik untuk kamu apapun juga [yang] yang lain aktor memilih. Mengira yang lain orang akan menyeberang, kemudian [itu] adalah masuk akal untuk menyeberang (diri) sendiri: kamu tidak akan memperoleh apapun, tetapi jika kamu tidak menyeberang kamu akan [jadi] setia kepada suatu kerugian. Mengira yang lain orang akan bekerja sama, kemudian kamu akan memperoleh bagaimanapun, tetapi kamu akan memperoleh lebih jika kamu tidak bekerja sama, sangat di sini terlalu pilihan yang masuk akal adalah untuk menyeberang. Masalah adalah bahwa jika kedua-duanya para aktor adalah masuk akal, kedua-duanya akan memutuskan untuk menyeberang, dan tak satupun dari mereka akan memperoleh apapun. Bagaimanapun, jika kedua-duanya akan " dengan cara tidak rasional" memutuskan untuk bekerja sama, kedua-duanya akan memperoleh.

" Prospect/Prospek teori Teori Prospek adalah suatu teori yang psikologis tentang pengambilan keputusan di bawah kondisi-kondisi dari resiko dan memperoleh nama nya dari ajaran bahwa dugaan dari resiko melibatkan beberapa prospek dari kerugian. [Dengan] begitu teori prospek mengusulkan sebagai fakta loss-aversion, dibanding/bukannya risk-aversion ( seperti diklaim oleh ahli teori pilihan masuk akal) dan mempertimbangkan keunggulan yang psikologis tentang sanak keluarga [yang] memposisikan. Negara teori yang dua tahap yang mempengaruhi pengambilan keputusan: 1) penyusunan, di mana persepsi atau presentasi dari situasi di mana keputusan harus dibuat mempengaruhi disposisi ke arah beberapa alternatif (di) atas (orang) yang lain; dan 2) evaluasi, di mana pengambil-keputusan menilai laba dan kerugian sehubungan dengan suatu titik acuan yang yang dapat dipindahkan tergantung dengan diam-diam perspektif dari pengambil-keputusan itu. [Itu] membantu fokus pada [atas] bagaimana kegunaan dibentuk dibanding/bukannya bagaimana mereka dimaksimalkan. Prospek teori mula-mula telah [disebut/dipanggil] ' menghargai teori' dengan Kahneman pendiri nya dan Tversky di akhir-akhirnya 1970s.

" Rasionalisme [Adalah] suatu kecakapan yang teoritis [bagi/kepada] pesimisme dari realisme dan idealisme dari internasionalisme liberal. Orang Yang Rasional memandang negara [sebagai/ketika] berisi[kan suatu masyarakat internasional, [yang] tidak melulu suatu sistem internasional. Negara gagal menjadi bagian dari suatu masyarakat internasional dengan diterimanya bahwa berbagai prinsip dan institusi mengurus/memerintah cara yang ditempuh oleh mereka melakukan hubungan yang asing mereka. Dalam pelaksanaannya, [itu] dapat dibantah, negara juga memajang suatu komitmen [bagi/kepada] gagasan di mana [itu] adalah tidak sesuai untuk mempromosikan [bunga/minat] yang nasional tanpa hormat untuk hukum internasional dan kesusilaan." Realism/Realisme Pandangan Tertentu dunia, atau paradigma, yang digambarkan oleh yang berikut asumsi: dunia yang internasional adalah anarkis dan terdiri dari unit politik mandiri [disebut/dipanggil] negara; negara adalah para aktor yang utama dan dengan tak terpisahkan menguasai beberapa kemampuan militer yang menyerang atau yang [kuasa/ tenaga] membuat [mereka/nya] berpotensi berbahaya untuk satu sama lain; negara tidak pernah dapat jadilah pasti tentang niat dari yang lain negara; alasan dasar yang mengemudi negara adalah survival atau pemeliharaan dari kedaulatan; negara adalah secara instrumental masuk akal dan berpikir secara strategis sekitar bagaimana cara survive.

" [yang] Hubungan Traditionalism Suatu Pendekatan Ke Arah yang internasional yang menekankan mempelajari dari disiplin seperti (itu) [sebagai/ketika] sejarah yang diplomatik, hukum internasional, dan filosofi dalam percobaan untuk kembang;kan pengertian yang mendalam yang lebih baik. Traditionalists [tuju/ cenderung] untuk skeptis terhadap behavioralist mendekati yang melahirkan ke baku ilmiah tegas yang meliputi pengujian hipotesis formal dan, pada umumnya, penggunaan dari analisa statistik" Paham materialisme(kebendaan Transnational yang historis [yang] paham materialisme(kebendaan Transnational yang historis [tergolong/ jatuh pada] Marxist tradisi. Comtemporary Marxism/Marxisme ini mengambil inspirasi nya dari Antonio Gramsci dan memberi arti lebih besar [bagi/kepada] peran dari kultur dan gagasan, bersama dengan memusatkan pada [atas] sudut ekonomi dari [order/ pesanan] dan ber;ubah. [Itu] dilihat sebagai mengoreksi [bagi/kepada] economism dari Marxisme klasik.

" Transnationalism Interaksi dan kesatuan ke seberang menyatakan batasan-batasan yang melibatkan seperti (itu) nongovernmental para aktor yang berbeda [sebagai/ketika] bank dan korporasi multinasional, kelompok gereja, dan jaringan teroris. Dalam beberapa pemakaian, transnationalism meliputi kedua-duanya nongovernmental seperti halnya transgovernmental lapangan untuk bermain golf. Istilah transnational digunakan kedua-duanya ke label aktor ( sebagai contoh, seorang transnational aktor) atau suatu pola teladan dari perilaku ( sebagai contoh, suatu organisasi internasional yang berlaku transnationally- beroperasi ke seberang menyatakan perbatasan). Theorist/Ahli Teori yang memusatkan pada [atas] transnationalism sering deemphasise status [sebagai/ketika] utama dan kesatuan aktor" Sistem World/Dunia yang kapitalis Suatu pendekatan ke arah hubungan yang internasional yang menekankan dampak dunia di/tersebar lebar/luas dari kapitalisme. [Itu] memusat pada [atas] kelas dan hubungan ekonomi dan divisi dunia ke dalam suatu inti atau pusat yang dominan dari negara-negara yang industrialised, seorang batas luar bawahan;subordinat dari negara-negara terbelakang dan suatu semi-periphery dari negara-negara yang menduduki suatu kedudukan tengah antar[a] inti dan batas luar

" World-Systems Analisa World-Systems analisa bukanlah suatu teori atau gaya dari berteori, hanyalah suatu perspektif dan suatu kritik perspektif yang lain di dalam ilmu sosial. Asal sosial nya telah ditempatkan; terletak di geopolitical kemunculan dari Dunia Ketiga di akhir-akhirnya 1960s dan ketidakcukupan jelmaan dari teori moderenisasi mendapat keuntungan untuk apa terjadi. Unit dari analisa adalah world-system dibanding/bukannya suatu status atau masyarakat, dengan tertentu emphases dengan diam-diam keseluruhan dan sejarah yang jangka panjang dari sistem itu. Dugaan dari keseluruhan ( keseluruhannya, unidisciplinaras dan holism) menciri world-systems analisa dari pendekatan yang yang serupa seperti ekonomi negara internasional atau global yang lihat di hubungan antara kedua arus yang dipencilkan tentang politik dan ekonomi. Penganjur dari world-systems analisa juga [hormat/peduli] ia/nya sebagai suatu pergerakan intelektual, yang mampu dari menjelmakan ilmu sosial ke dalam suatu sarana (angkut) untuk sosial meliputi seluruh dunia
Selengkapnya...

PERIMBANGAN KEKUATAN ANTARA AMERIKA SERIKAT VS UNI SOVIET DALAM PERANG DINGIN


Dalam teori perimbangan kekuasaan atau yang lebih dikenal sebagai teori “Balance of Power” dikatakan bahwa dunia ini terbagi atas dua kekuatan yang saling bersaing mendapatkan pengaruh dan mencoba untuk menang atas region atau wilayah yang menimbulkan adanya perimbangan kekuasaaan. Dengan adanya perimbangan ini maka mendorong proses stabilitas hubungan antar negara. Salah satu contoh penerapan dari teori klasik ini adalah perang dingin (Cold War).

Perang Dingin adalah sebutan bagi sebuah periode di mana terjadi konflik,
ketegangan, dan kompetisi antara Amerika Serikat (beserta sekutunya disebut Blok Barat) dan Uni Soviet (beserta sekutunya disebut Blok Timur) yang terjadi antara tahun 1947—1991. Persaingan keduanya terjadi di berbagai bidang: koalisi militer; ideologi, psikologi, dan tilik sandi; militer, industri, dan pengembangan teknologi; pertahanan; perlombaan nuklir dan persenjataan; dan banyak lagi.

Ditakutkan bahwa perang ini akan berakhir dengan perang nuklir, yang akhirnya tidak terjadi. Istilah "Perang Dingin" sendiri diperkenalkan pada tahun 1947 oleh Bernard Baruch dan Walter Lippman dari Amerika Serikat untuk menggambarkan hubungan yang terjadi di antara kedua negara adikuasa tersebut.

Perang Dingin (Cold War) ditandai dengan pembagian blok yang kentara antara Blok Timur pimpinan Uni Soviet yang berhaluan komunis dengan blok Barat pimpinan Amerika Serikat yang menganut kapitalisme. Hubungan internasional pada kurun waktu sejak berakhirnya Perang Dunia II tak lepas dari kerangka Perang Dingin. Paradigma Perang Dingin 1949-1989 seperti Juwono jelaskan terbagi pada beberapa tahap perkembangan sesuai dengan realitas hubungan antar bangsa. Juwono menilai secara politis Perang Dingin terbagi atas tahap 1947-1963 dengan beberapa puncak persitiwa seperti Blokade Berlin 1949, Perang Korea 1950-1953, Krisis Kuba 1962 dan Perjanjian Proliferasi Nuklir 1963.Selanjutnya selama Perang Vietnam 1965-1975, paradigma Perang Dingin terbatas pada persaingan berkelanjutan antara AS dan Uni Soviet di beberapa kawasan strategis dunia.

Dominasi Uni Soviet dan Amerika Serikat terhadap para sekutunya menyebabkan hubungan internasional sangat dipengaruhi kepentingan kedua negara adidaya. Tidak mengherankan muncullah blok-blok aliansi yang lebih didasarkan pada persamaan ideologis.Hampir semua langkah diplomatik dipengaruhi oleh tema-tema ideologis yang kemudian dilengkapi dengan perangkat militer. Pertentangan sistem hidup komunis dan liberal ini sedemikian intensifnya sehingga pada akhirnya perlombaan senjata tak dapat dihindarkan lagi karena dengan jalan menumpuk kekuatan nuklir itulah jalan terakhir menyelamatkan ideologinya.

Sesuai dengan teori Balance of Power dimana AS dan Uni Soviet bersekutu dan berhasil menghancurkan Jerman Nazi, kedua belah pihak berbeda pendapat tentang bagaimana cara yang tepat untuk membangun Eropa pascaperang. Selama beberapa dekade selanjutnya, persaingan di antara keduanya menyebar ke luar Eropa dan merambah ke seluruh dunia ketika AS membangun "pertahanan" terhadap komunisme dengan membentuk sejumlah aliansi dengan berbagai negara, terutama dengan negara di Eropa Barat, Timur Tengah, dan Asia Tenggara.

Meskipun kedua negara adikuasa itu tak pernah bertempur secara langsung, namun konflik di antara keduanya secara tak langsung telah menyebabkan berbagai perang lokal seperti Perang Korea, invasi Soviet terhadap Hungaria dan Cekoslovakia dan Perang Vietnam. Hasil dari Perang Dingin termasuk (dari beberapa sudut pandang) kediktatoran di Yunani dan Amerika Selatan. Krisis Rudal Kuba juga adalah akibat dari Perang Dingin dan Krisis Timur Tengah juga telah menjadi lebih kompleks akibat Perang Dingin. Dampak lainnya adalah terbaginya Jerman menjadi dua bagian yaitu Jerman Barat dan Jerman Timur yang dipisahkan oleh Tembok Berlin. Namun ada pula masa-masa di mana ketegangan dan persaingan di antara keduanya berkurang. Perang Dingin mulai berakhir di tahun 1980-an ketika Pemimpin Uni Soviet Mikhail Gorbachev meluncurkan program reformasi, perestroika dan glasnost. Secara konstan, Uni Soviet kehilangan kekuatan dan kekuasaannya terhadap Eropa Timur dan akhirnya dibubarkan pada tahun 1991.

Makin gencarnya perubahan yang dilakukan Amerika membuat uni soviet tak mau kalah. Amerika Serikat membuat Nato, Uni Sovietpun tak mau kalah dengan membentuk fakta Warsawa. Selain itu untuk mengimbangi kekuatan Amerika Serikat, Uni Sovietpu gencar mengadakan tindakan – tindakan yang hampir sama dengan Amerka Serikat begitupun Amerika Serikat untuk mengimbangi kekuatan uni Soviet tak mau kelah dengan ikut melakukan perang Bintang untuk menyeimbangi Perang antar benua yang diusung oleh Uni Soviet.

Tak dapat dipungkiri bahwa kekuatan yang dimiliki dua negara ini tercipta karena adanya dukungan militer yang dimiliki oleh tiap negara.

Secara resmi apa yang dikenal sebagai Perang Dingin berakhir pada kurun waktu 1989-1990 dengan runtuhnya Tembok Berlin pada 9 November 1989 serta menyatunya Jerman Barat dan Timur pada 3 Oktober 990. Perkembangan itu disusul dengan bubarnya Uni Soviet pada 25 Desember 1991 bersamaan dengan mundurnya Mikhail Gorbachev sebagai kepala negara. Setelah berakhirnya Perang Dingin yang ditandai antara lain runtuhnya Tembok Berlin dan bubarnya Uni Soviet, Amerika Serikat menjadi satu-satunya negara adidaya. Artikel ini berusaha mengeksplorasi tema-tema yang muncul dalam hubungan internasional setelah Perang Dingin . Munculnya tema-tema baru atau berlanjutnya tema-tema lama dalam kerangka hubungan antar bangsa tak hanya mengubah cara pandang negara besar terhadap negara kecil tetapi juga dalam tingkat tertentu bisa menggeser pola diplomasi antar negara.
Selengkapnya...

MAKNA DAN RUANG LINGKUP HI


Bidang studi hubungan internasional merupakan suatu pengetahuan mengenai sistem, proses, perilaku atau fenomena lain yang bersifat internasional. Pengetahuan mengenai studi hubungan internasional sangat bermanfaat. Bidang ini dapat digunakan pada pengetahuan akademik, maupun upaya perbaikan kehidupan manusia.

Hubungan inetrnasional bersifat kompleks karena di dalamnya terlibat bangsa-bangsa yang masing-masing berdaulat. Setiap segi hubungan pada Hubungan internasional ini pun melibatkan berbagai segi lain yang koordinasinya tidak sederhana. Hubungan ini secara potensial mengandung bahaya karena umumnya setiap Negara yang terlibat mendasarkan diri pada upaya mengejar kepentingan nasional masing-masing. Namun potensi bahaya itu dapat dikurangi dan kemungkinan untuk menciptakan perdamaian bisa ditingkatkan asalkan manusia mau berbuat sesuatu demi menghindari perang dan meningkatkan perdamaian.

Tujuan utama mempelajati hubungan internasional adalah untuk memahami pola perilaku internasional, yaitu para aktor, Negara maupun non negara, di dalam arena transaksi internasional, dan sebagainya. Perilaku ini berupa perang, konflik, kerjasama, pembentukan aliansi, interaksi dalam organisasi internasional dan sebagainya.

Sedangkan substansi dari studi hubungan internasional dibagi ke dalam dua belas kelompok pernytaan fundamentalis, yaitu:

1. Bangsa dan dunia. Mengenai bentuk hubungan antara suatu bangsa dengan bangsa-bangsa lain di sekitarnya.
2. Proses transnasional dan interdependensi internasional. Mengenai kemampuan pemerintah dan rakyat dari suatu negara-bangsa bisa menentukan masa depannya sendiri. Mengenai kemungkinan untuk bersifat independen dari bangsa lain.
3. Perang dan damai. Mengenai hal-hal yang menentukan terjadinya perang, proses berlangsungnya perang di masa lalu, sekarang dan kemungkinan di masa mendatang.
4. Kekuatan dan kelemahan. Mengenai sifat, sumber, syarat dan batas kekuatan atau kelemahan suatu pemerintah.
5. Politik internasional dan masyarakat internasional. Mengenai hubungan antara politik internasional dengan kehidupan masyarakat bangsa-bangsa.
6. Kependudukan versus pangan, sumber daya alam dan lingkungan.mengenai efek ketersediaan pangan terhadap stabilitas keamanan nasional.
7. Kemakmuran dan kemiskinan. Mengenai besarnya ketimpangan distribusi kekayaan dan penghasilan di antara bangsa-bangsa di dunia.
8. Kebebasan dan penindasan. Mengenai kepedulian bangsa-bangsa tentang kebebasan mereka dari bangsa atau negara lain.
9. Persepsi dan ilusi. Mengenai persepsi para pemimpin dan warga suatu Negara terhadap bangsa mereka sendiri dan bangsa-bangsa lain.
10. Aktivitas dan apati. Mengenai minat masing-masing lapisan dan kelompok dalam masyarakat.
11. Revolusi dan stabilitas. Mengenai penggulingan pemerintahan.
12. Identitas dan transformasi. Mengenai upaya individu, kelompok dan bangsa mempertahankan identitas di tengah berlangsungnya semua perubahan.

Selama berabad-abad pernyataan diatas dicoba dikaji oleh ilmuwan politik, negarawan maupun warga biasa. Hasilnya adalah sekumpulan pengetahuan yang komperehensif, namun belum banyak diuji, diproduksi dan diverifikasi sehingga bisa disebut dengan pengetahuan yang saintifik.

Kedua belas pernyataan di atas, menurut Karl Deutsch, digunakan dalam tujuan untuk memahami satu masalah pokok, yakni begitu banyaknya bangsa yang berbeda dapat hidup bersama dalam suatu suasana campuran antara kebebasan dan saling ketergantungan, dalam suatu dunia yang pengaturannya tidak sepenuhnya mereka sepkati tetapi tidak satupun yang bisa mengendalikannya sendiri, suatu dunia yang merupakan tempat bergantung semua negara demi perdamaian kebebasan, kebahagiaan dan kelangsungan hidup mereka sendiri.

KONSEP

Dalam setiap upaya memahami fenomena sosial, termasuk hubungan internasional, kita tidak bisa mengelakkan keharusan melakukan penyederhanaan dan konseptualisasi. Konsep adalah salah satu simbol yang paling penting dalam bahasa. Ilmu atau sains mulai dengan menciptakan konsep-konsep untuk mendeskripsikan dunia empiris. Suatu konsep adalah abstraksi yang mewakili suatu obyek, sifat suatu obyek atau suatu fenomena tertentu.contoh konsep-konsep umum yang biasa dijumpai dalam ilmu politik antara lain: “kekuasaan”, “demokrasi”, “modernisasi”, “deterens nuklir”, “agresi” dsb.

Konsep merupakan sebuah kata yang melambangkan suatu gagasan. Ia bukan sesuatu yang asing. Kita menggunakannya sehari-hari untuk menyederhanakan kenyataan yang kompleks dengan mengkategorikan hal-hal yang kita temui berdasarkan ciri-cirinya yang relevan bagi kita. Konsep dalam ilmu sosial menunjuk pada sifat-sifat dari obyek yang dipelajarinya, yang relevan bagi studi tertentu.

Konsep memiliki fungsi antara lain:
1. Diperlukan dalam kegiatan pemikiran dan komunikasi hasuil pemikiran itu. Konsep yang dipahami secara sama oleh berbagai ilmuwan memungkinkan terjadinya komunikasi diantara mereka. Konsep itu diabstraksikan dari kesan yang ditangkap melalui indera dan digunakan untuk menyampaikan dan mentransmisikan persefsi dan informasi.
2. Memperkenalkan suatu cara mengamati fenomena empiris. Melalui konseptual saintifik, dunia perseptual dibuat jadi teratur dan utuh. Konsep bertindak sebagai sensitizer pengalaman dan persepsi, yang membuka wilayah observasi baru dan menutup wilayah lainnya.
3. Sebagai sarana untuk untuk mengorganisasikan gagasan, persepsi dan simbol, yaitu dalam bentuk klasifikasi dan generalisasi. Ilmuewan dapat melakukan kategorisasi, strukturisasi, penataan dan generalisasi terhadap fenomena yang dialami dan diamatinya melalui konsep.

Kejelasan dan ketepatan dalam penggunaan konsep bisa didapat melalui definisi. Dalam penelitian sosial, ada dua tipe definisi yang sangat penting yaitu definisi konseptual dan definisi operasional.

Definisi konseptual adalah definisi yang menggambarkan konsep dengan menggunakan konsep-konsep lain. Misalnya, power secara konseptual didefinisikan sebagai kemampuan suatu aktor (individu, kelompok, atau Negara-bangsa) mempengaruhi pikiran dan tingkah laku aktor lain sehingga mau melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak disukainya. Definisi konseptual tidak dapat dikatakan benar atau salah, tetapi bisa berguna atau tidak berguna bagi komunikasi. Kita tidak bisa mengkritik definisi konseptual sebagai tidak benar, karena definisi itu semata-mata adalah apa kata si pembuatnya.

Definisi operasional adalah serangkaian prosedur yang mencandra (mendeskripsikan) kegiatan yang harus dilakukan kalau kita hendak mengetahui eksistensi empiris atau derajat eksistensi empiris suatu konsep. Define operasional berarti juga menjabarkan prosedur pengujian yang memberikan kriteria bagi penerapan konsep itu secara empiris. Definisi itu menatakan apa yang harus dilakukan dan apa yang harus diamati untuk membawa fenomena yang didefinisikan itu ke dalam jangkauan pengalaman indrawi peneliti yang bersangkutan.

Analisis konsep bisa dianalisa berdasarkan tipe atribut hal-hal yang digambarkannya itu. Antara lain:
1. Berdasarkan tingkat analisa,
a. Konsep individual. konsep yang merujuk pada karakteristiuk individu.
b. Konsep kelompok. konsep yang merujuk pada aatribut kelompok atau bisa didefinisikan sebagai serangkaian unsure yang berkaitan secara sistematis.
2. Berdasarkan Tingkat pengukuran
a. Konsep klasifikatori. Merupakan basis bagi klasifikasi dan menempatkan fenomena politik ke dalam kelas-kelas atau kategori-kategori.
b. Konsep komparatif. Konsep yang memperbandingkan dan menaruh fenomena dalam urut-urutan.
c. Konsep kuantitatif. Menyebutkan derajat atau kadar adanya atribut tertentu dalam suatu obyek.
3. Berdasarkan tingkat abstraksi.
Pembedaan istilah istilah ilmu dapat dilakukan berdasarkan tingkat abstraksinya yaitun kedekatannya pada data yang bisa diamati atau pada pengalaman indera.
4. Berdasarkan peran teoritisnya.

Pemilahan konsep dapat dilakukan berdasarkan peranannya dalam teorisasi. Ada yang diletajkkan di sisi penyeba, ada yang di sisi akibat, dan ada yang diluar keduanya. (variable independen, variable dependen dan variabel ekstra)
Ketika satu istilah menunjuk pada istilah-istilah lain yang komplementer atau suplementer, maka istilah ini dapat disebut tipologi. Konsep sering digunakan secara gabungan, tidak sendiri sendiri. Tipologi sangat berguna bagi pengembangan teori, karewna tipologi menunjukkan kategori-kategori yang bisa dipakai untuk melakukan penelitian. Namun perlu diingat, tipologi bukan teori.

KONSEP “POWER”
Pendefinisian konsep power sebagai bagian tak terpisahkan dari tindakan politk, masih belum disepakati oleh sebagian besar ilmuwan. Oleh karena itu konsep power dikonseptualisasikan dalam dua point yang berbeda. Yang pertama diajukan oleh Coulumbis dan Wolfe, sedang yang kedua oleh James Lee Ray.

Pada pengertian pertama padsa konsep power, Couloumbis dan Wolfe mengajukan pendapat bahwa cara terbaik untuk memahami konsep power adalah dengan memandangnya sebagai suatu hubungan antara aktor-aktor dengan kehendak yang berbeda. Power, pengaruh, daya paksa, wewenang, penindasan, cinta, benci, diskriminasi, agresi, konflik dan damai adalah konsep-konsep yang kompleks dan subyektif, dan karena sulit didefinisikan secara operasional sehingga bisa diterima semua orang.

Couloumbis dan Wolf menmgusulkan pendefinisian power secara luas. Disini power merujuk pada apa saja yang bisa menciptakan dan mempertahankan pengendalian aktor a terhadap aktor b. dalam hal ini power memiliki tiga unsur penting yaitu daya paksa, pengeruh dan wewenang.


Dalam kaitan dengan pengertian pertama ini Karl Deutsch memberikan jawabannya. Ilmuwan ini memulai konseptualisasi dengan membuat analogi anatara politik dan ekonomi. Ia memandang kekuasaan seolah-olah sebagai bentuk suatu mata uang yang bisa dipakai oleh pemiliknya untuk membeli sesuatu yang bernilai atau mencapai tujuan tertentu. Untuk mengukur power suatu negara, Deusch membagi konsep power ke dalam tiga dimensi atau variabel, yaitu wilayah, intensitas, dan ruang lingkup kekuasaan.

Pada pengertian kedua, James Lee Ray mengkritik pengertian pertama tentang power itu sebagai pendefinisian yang membuat studi politik internasional lebih rumit dari seharusnya., menurut Ray, konsep power tidak mungkin untuk diukur. Kalau konsep itu tidak bisa diukur, maka studi politik internasional akan menjadi studi tentang fenomena yang misterius. Menurut Ray, cara termudah untuk menjelaskan anomaliini adalah dengan mulai membaut definisi tentang power yang membedakannya dari pengaruh. Ray mendefinisikan power sebagai kemampuan relatif untuk menghancurkan barang dan membunuh orang.

KONSEP “BALANCE OF POWER”
Penggunaan konsep balance of power bisa ditelusuri kembali sampai ke pemikiran yunani dan india kuno. Kurun waktu sejarah yang paliung jelas dan paling banyak tercatat sebagi system itu adalah eropa pada abad ke-18 dan 19. Para pengamat telah menafsirkan bekerjanya system balance of power dengan cara yang berbeda-beda.

1. Balance of power sebagai distribusi
2. Balance of power sebagai kebijaksanaan nasional
3. Balance of power sebagai ekuilibrium
4. Balance of power sebagai perskripsi.

Konsep balance of power bisa merujuk pada tujuan-tujuan actor atau kebijaksanaan-kebijaksanaab yang direkomendasikan oleh beberapa negarawan. Sebaliknya, ia juga bisa nberarti suatu teori umum bahwa kompetisi majemuk dalam suatu konsesnsus minimum akan menimbulkan aturan-aturan system yang menyebabkan setiap perubahan akan menghasilkan perubahan tandingannya.

KONSEP KEPENTINGAN NASIONAL
Konsep kepentingan nasional sering digunakan oleh analis sebagai dasar untuk menjelaskan perilaku luar negeri suatu nefgara. Menurut Hans J. Morgenthau, kepentingan nasional merupakan pilar utama bagi teorinya tentang politik luar negeri dan politik internasional yang realis. Pemikiran Morgenthau didasarkan pada premis bahwa strategi diplomasi harus didasarkan kepada kepentingan nasional bukan pada alasan-alasan moral, legal, dan ideologi yang dianggapnya utopis dan bahkan berbahaya. Ia menyatakan kepentingan nasional setiap negara adalah mengejar kekuasaan, yaitu apa sajka yang hisa membentuk dan memperthankan pengendalian suatu Negara atas negara lain.

Masalah yang ditemui dalam konsep kepentingan nasional antara lain yaitu: pertama, bagaimana membedakan kepentingan nasional dari kepentingan kelompok, kelas, elite yang berkuasa atau kep[entingan asingyang diperjuangkan oleh kelompok dalam negeri. Kedua, seberapa luas ruang lingkyupdan seberapa luas ruang lingkup dan seberapa jauh intensitas kep[entuingan nasiobnal suatu Negara. Ketiga, bagaimana sehrusnya kepentingan nasional suatu Negara dihubungka dengan kepentingan Negara-negara lain. Masalah terakhir, bagaimana seharusnya kepentingan nasional dikaitkan dengan keharuysan jaminan kemanan kolektif atau jaminan kemanan selektif.

Gagasan Morgenthau di atas umumnya ditanggapi dengan kritis oleh para pendukung pendekatan saintifik.menurut James N Roseau, ada dua kelompok analisis yang menggunakan konsep kepentingan nasional. Kelompok pertama, yang biasa disebut obyektivitivitas, dengan tokoh Margenthau, berpendapat bahwea kepentingan yang sebenarnya dari suatu bangsa merupakan kenyataan obyektif yang bisa digambarkan.

Kelompok kedua, yang lebih bersifat subyektivitas, kurang tertarik pda soal evaluasi poliutik luar negeri. Mereka lebih tertarik menggunakan konsep itu sebagai alat untuk menjelaskan.dengan menggunakan konsep itu mereka bisa menemukan alasan mengapa para pembuat keputusan politik luar negeri itu memutuskan apa yang telah mereka putuskan.kepentingan nasional sebagai kunci untuk memahami perilaku politik luar negeri.

KONSEP INTEGRASI
Integrasi didefinisikan sebagai “membentuk bagian-bagian yang menjadi satu kesatuan” Karl Deutsch mengartikan konsep integrasi dengan konsep security community, yaitu penciptaan lembaga-lembaga dan praktek-praktek yang cukup kuat dan meluas sehingga bisa menjamin untuk waktu yang lama, harapan diantara penduduknya akan adanya perubahan secara damai.

Konsep integrasi bisa dibedakan menjadi:
1. Integrasi ekonomi. Hal yang harus diperhatikan dalam integrasi ekonomi ini adalah pertama, interdependensi perdagangan dan kedua, jasa-jasa bersama
2. Integrasi sosial. Menunjuk pada pertumbuhan komunikasi dan transaksi yang melintas batas nasional. Hasilnya yang berujud jaringan hubungan antar unit-unit non-pemerintahan, adalah suaru masyarakat transnasional.
3. Integrasi politk. Ada 4 tipe integrasi politk.
a. Integrasi institusional
b. Integrasi kebijaksanaan
c. Integrasi sikap
d. Security community

KONSEP DETERENS DAN PERTAHANAN
Strategi militer sekarang tidak bisa lagi hanya digambarkan dalam konsep-konsep pertahanan (defense) dan penyerangan (offense). Para pemikir startegi harus mengembangkan istilah atau konsep baru; dan muncullah konsep deterrence. Yang dibedakan dari defense. Deterns bersifat psikologis dan berfungsi sebelum perang terjadi., namun ketika perang terjadi berarti deterrence gagal dan harus digantikan oleh strategi pertahanan.

MASALAH VARIABEL KETIGA
Kemampuan mengontrol variable ketiga sangat medukung kemampuan menarik kesimpulan yang bersifat kausal. Kemampuan mengontrul banyak variable sangat penting karena sebagaian besar fenomena social ditimbulkan oleh lebih dari satu penyebab. Ilmuwan social harus menghadapi masalah multikausalitas.

TEORI

Teori adalah bentuk penjelasan paling umum yang memberi tahu kita mengapa sesuartu terjadi dan kapan sesuatu bisa diduga akan terjadi. Selain dipakai untuk eksplanasi, teori juga menjadi dasar bagi prediksi. Teori menggabungkan serangkaian konsep menjadi suatu penjelasan yang menunjukkan bagaimana konsep-konsep itu secara logis saling berhubungan.

Kata “teori” berasal dari bahasa Yunani yang artinya “melihat” atau “memperhatikan”. Dari pengertian ini teori bisa disimpulkan sebagai suatu pandangan atau persepsi tentang apa yang terjadi. Jadi, berteori adalah pekerjaan mendeskripsikan apa yang terjadi, menjelaskan mengapa itu terjadi dan mungkin juga meramalkan kemungkinan berulangnya kejadian itu di masa depan.

Pengklasifikasian teori berdasarkan beberapa hal, yakni berdasarkan ruang lingkup, berdasarkan jangkauan, berdasarkan tingkat-tingkatnya atau berdasarkan struktur internalnya. Brdasarkan kadar teori yang dimuatnya, proposisi-proposisi tersebut dapat dipilah dalam beberapa tingkatan :

1. Sistem klasifikasi. Dalam proses pembentukan teori, tipologi memegang peranan yang sangat penting. Tipologi sebenarnya adalah system klasifikasi atau system kategori, bukan system teoritik. System klasifikasi menjalankan fungsi penting dalam penelitian.
2. Kerangka konseptual. Di sini kategori-kategori deskriftip secara sistematis ditempatkan dalam suatu struktur proporsi-proporsi. Dalam kerangka konseptual ini konsep-konsep input, tuntutan, dukungan, konversi, output, ganjaran, hukuman dan umpan balik disusun secara sistematik sehingga bisa memberikan gambaran dan sedikit penjelasan tentang bagaiamana bekerjanya system.
3. System teoritis. System teoritis merupakan kombinasinatara system klasifikasi dengan kerangka konseptual, tetapi disini deskripsi, eksplanasi dan prediksi dikombinasikan dengan sistematik.
Abraham Kaplan mengidentifikasikan dua format dasar teori berdasarkan struktur internalnya, antara lain:
a. Teori aksiomatis, dalam pengertian ini, teori diartikan sebagai generalisasi yang dihubungkan secara deduktif atau hirarkis. Suatu system aksiomatis terdiri dari aksiomatis, definisi dan teorem. Aksioma adalah pernyataan yang berfungsi sebagai premis dari suatu argument deduktif. Teorem adalah pernyataan yang diturunkan secara logis dari aksioma dan berfungsi sebagai kesimpulan dari suatu argument deduktif.
b. Teori berangkai. Teori ini menyiratkan adanya generalisasi yang meyakinkan, atau hokum empiris. Generalisasi yang meyakinkan, atau hokum empiris. Teori ini dinamakan teori berangkai karena memang berbentuk rangkaian pernyataan-pernyataan dalam suatu argument yang tidak harus berupa deduktif. Menurut teori ini ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh teori hubungan interenasional.
1. Secara statis. Teori itu harus bisa menunjukkan unit-unit yang terlibat dalam hubungan antar unit itu.
2. Teori itu harus bisa menuntun kita mencari sekumpulan factor yang menentukan terjadinyafenomena itu.
3. Teori itu bisa mendeskripsikan suatu kecenderunganh perubahan evoilusioner yang mendalam. Atau bisa menunjukkan factor-faktor yang memungkinbkan perubahan dari suatu system ke system lain.

Ada 3 format dalam teori berangkai, antara lain, yaitu teori faktor, inventarisasi akibat dan pola proposisi berangkai.

Kita bisa menilai teori berdasarkan dua kriteria, yaitu range (jangkauan) dan explanatory power (daya eksplanasi)-nya teori yang memiliki jangkauan terbatas meliputi ruang lingkup kasus-kasus atau periode waktu terbatas. Daya eksplanasi suatu teori adalah suatu konsep yang lebih kompleks dan melibatkan dua dimensi, yang masing-masing sering saling bertentangan, yaitu parsimoni dan ketepatan deskriptif. Parsimoni adalah kemampuan untuk mengatakan sebanyak mungkin dengan sesedikit mungkin kata. Daya eksplanasi adalah kemampuan menjelaskan perilaku dengan sedikit anomali.

Berdasarkan kriteria jangkauan dan daya eksplanasi sebgaian besar teori dalam ilmu sosial masih terbatas dan lemah. Sebagian besar ilmuwan hubungan internasional penganut pendekatan saointifik seperti J David Singer, Karl Deutsch dll, cenderung menekankan upaya teorisasi middle range atau berjangkauan menengah, sedangkan sebagian besar pendukung pendekatan tradisionalis sepewrti Hans J Morgenthau lebih menekankan grand theory yang berjangkauan universal.para pendukung teori middle range berpendapat bahwa upaya mmbuat grand teori cenderung mengharuskan teoritisi melakukan penyederhanaan fenomena secara berlebihan.

Pada tahap perkembangan ilmu hubungan internasional sekarang ini, perimbangan relevansi middle range theory lebih dibutuhkan daripada grand theory.

TEORI KETERGANTUNGAN (DEPENDENCIA)

Teori ketergantungan sebenarnya sudah berkembang di tempat asalnya, yaitu Amerika latin sejak awal 1950-an. Tetapi waktu itu hanya terbaca oleh ilmuwan yang berbahasa spanyol dan belum menjadi bahan diskusi para ilmuwan dari universitas tempat munculnya hubungan internasional sebagai ilmu.
Teori ketergantungan ini hendak menjelaskan persoalan kemunduran Negara-negara bekas jajahan di dunia ketiga dengan melihatnya dalam konteks global. Sementara teoritisi modernisasionis menduga bahwa penyebab kemunduran itu bersifat internal dan cultural. Inti dari teori dependencia yaitu penetrasi sering dan ketergantungan eksternal menyebabkan timbulnya distorsi besar-besaran dalam struktur ekonomi pinggiuran, yang pada gilirannya menimbulkan konflik social yang gawat dan akhirnya mendorong timbulnya penindasan Negara terhadap rakyat di masyarakat yang ternatung itu.

Hampir semua Negara dunia ketiga sekarangf mengalami penetrasi mendalam oleh, dan sangat tergantung pada negara-negaRa industri maju (atau negara-negara pusat). Penetrasi itu bisa berupa penetrasi ekonomi, penetrasi politk, dan penetrasi cultural dan pada berbagai periode perkembangan suatu negara.

Penetrasi ekonomi bisa melalui cara finansial atau teknologis. Cara yang paling umum adalah melalui penenaman langsung dimana perusahaan multinasional membventuk cabang-cabang yang terlibat dalam pertambangan, pertanian, pabrik mesin dan perdagangan. Penetrasi politik dan kultural bisa juga berlangsung melalui pakjet-paket materiil atau simbolis, seperti buku, majalah, program TV. Atau bisa juga melalui orang yang menjadi pembawa kultrur asing. Misalnya para pemuda yang pulang dari belajar di negeri pusat bisa membawa unsur-unsur kultur industrial barat.

Pola-pola penetrasi, ketergantungan dan perdsagangan itu sangat mempengaruhi berbagai kondisi ekonomi dalam negeri negara-negara pinggiran. Pola-pola itu menunjang, dan ditunjang oleh, sejenis pertumbuhan ekonomi mengandung distorsi struktur internal yang gawat. Pertama, perkembangan ekonomi itu timpang. Kedua, ekonomi itu terpecah belah, dan ketiga, dalam ekonomi itu juga berkembang pola ganjaran yang sangat berbeda anatara satu sektor dengan sektor lain.


Teori dependensia nmengajukan argumen bahwa para penanam modal asing hanya tertarik pada sektor-sektor ekonomi yang dinamis si negara-negara pinggiran itu. Anjuran teori dependensia agar negara-negara pinggiran menjalankan strategi berdiri di atas kaki sendiri dan menimilkan kaitan-kaitan dengan ekonomi dunia, sulit diterima. Karena kenyataannya Negara-negara pinggiran yang maju, seperti Brazil, Argentina, Korea dan Taiwan, tidak bisa mengelakkan diri dari ketergantungan pada perdagangan internasional dan pada pinjaman luar negeri. Selengkapnya...

ILMU HI (HUBUNGAN INTERNASIONAL)

Ilmu Hubungan Internasional merupakan disiplin ilmu yang konvergen. Artinya, Hubungan Internasional mengumpulkan teori teori dari disiplin ilmu lain seperti politik, sosiologi, administrasi Negara dll, sehingga terbentuk suatu kesimpulan teori. Dewasa ini Hubungan Internasional merupakan disiplin atau cabang ilmu pengetahuan yang sedang tumbuh. Dengan kata lain, Hubungan Internasional merupakan disiplin ilmu yang masih dalam proses, dalam artian sedang berkembang




Pada awal proses perkembangannya, ada diantara para sarjana Hubungan Internasional yang berpendapat bahwa ilmu Hubungan Internasional mencakup semua hubungan antar Negara. Pendapat para sarjana Hubungan Internasional tsb antara lain:

Pendapat dari Schwarzenberger yang menyatakan bahwa ilmu Hubungan Internasional adalah bagian dari sosiologi yang khusus mempelajari masyarakat internasional.

Secara khusus, Hoffman menyatakan bahwa ilmu Hubungan Internasional sebagai subyek akademis terutama memperhatikan hubungan politik antar Negara.adanya kata “terutama” dalam defenisi arti sempit ini menunjukkan bahwa di samping Negara, ada juga pelaku internasional, transnasional atau supranasional lain seperti PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa), MNC (Multi National Corp.), dlll.

Disiplin ilmu Hubungan Internasional berkembang terutama di amerika serikat dan di inggris. Sedangkan di Negara Negara eropa lainnya, orang bersikap lebih hati hati untuk menyimpang dari disiplin disiplin yang lebih dulu ada. Proses perkembangan disiplin ilmu Hubungan Internasional sbb:

Sebelum Perang Dunia I, mata kuliah dalam bidang ilmu ini terbatas pada sejarah diplomasi, hokum internasional dan ekonomi internasional.

Setelah Perang Dunia II, ditambah dengan kuliah Hubungan Internasional dan organisasi internasional.

Dalam tahun 1930-an politik internasional, geografi politik adan opini public mulai banyak mendapat perhatian, khususnya di Amerika dan di Inggris. Kecenderungan ini disebabkan oleh pengetahuan tentang aspek aspek hubungan antar Negara ini dapat membantu usaha tercapainya perdamaian dunia saat itu.

Setelah Perang Dunia II dan pembentukan Perserikatan Bangsa Bangsa telah memberikan dorongan baru kepada ilmu pengetahuan ini, bahkan telah menyebabkan timbulnya gagasan pemeritahan dunia. Akhirnya pada tahun 1940-an dunia mengalami perang dingin antara Blok Barat dan Blok Timur.

Pada tahun 1960-an dan 1970-an perkembangan studi hub.internasional makin kompleks dengan makin kuatnya peran Negara Negara di luar amerika serikat dan uni soviet dalam kancah Hubungan Internasional.

Pada tahun 1980-an, pola Hubungan Internasional masih bersifat state centric (bipolar).

Pada decade 1980-an, studi Hubungan Internasional adalah studi tentang interaksi yang terjadi antara Negara Negara yang berdaulat di dunia, juga merupakan studi tentang actor bukan Negara yang perilakunya mempunyai pengaruh terhadap kehidupan Negara Negara. Hubungan Internasional mengacu pada segala aspek bentuk interaksi.

Corak perkembangan ilmu Hubungan Internasional muncul pada tahun 1990-an, setelah runtuhnya uni soviet-sebagai Negara komunis utama. Dengan berakhirnya perang dingin yang ditandai oleh keruntuhan rezim komunis Uni Sovyet, maka dunia dipenuhi oleh harapan harapan akan terciptanya tata dunia baru yang lebih damai, aman dan sejarahtera. Kini masalah masalah pembangunan dan kerjasama ekonomi menjadi agenda utama dalam politik internasional.

Menjelang tahun 2000 atau pasca pernag dingin sebenarnya telah dikaji mendalam oleh OECD (the Organization for Economic Cooperation and Development) pada tahun 1980 yang menyatakan bahwa perimbangan kekuatan global antara berbagai Negara dan kelompok akan berubah secara mendasar menjelang tahun 2000. kini dengan berakhirnya perang dingin, dunia berada dalam masa transisi. Hal itu membawa dampk bagi studi Hubungan Internasional. Salah satu metode yang popular yang digunakan untuk menganalisis kecenderungan Hubungan Internasional kontemporer adalah dengan melihat pola pola hubungan yang mengindikasikan adanya kesinambungan dan perubahan dalam semua aspek hubugan internasional.

Dengan demikian Hubungan Internasional kontemporer dapat dimaknai sebagai interaksi yang melibatkan fenomena sosial – menyangkut aspek ideology,politik, hokum, ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan keamanan- yang melintasi batas nasional suatu Negara anatara actor actor baik yang bersifat pemerintahan maupn non pemerintahan, termasuk kajian mengenai kondisi kondisi relevan yang mengitari interaksi tersebut. Hubungan Internasional kontemporer tidak hanya memperhatikan politik anatr Negara tetapi juga dengan subyek lain seperti interdependensi ekonomi, hak asasi manusia, perusahaan transnasional, organisasi internasional, lingkungan hidup, ketimpangan gender, keterbelakangan dan lainlain.

Hubungan Internasional saat ini semakin kompleks. Interaksi tidak hanya dilakukan antar Negara saja melainkan juga actor actor lain yang juga mempunyai peranan berpengaruh dalam Hubungan Internasional. Actor actor lain tersebut misalnya, organisasi internasional, multinational corporations (MNCs), organisasi lingkuangan, kelompok kelompok teroris, yang semuanya merupakan bagian dari politik dunia. Interaksi yang kompleks dan melintasi batas Negara itu membuat batasan batasan politik tidak lagi menjadi penghalang efektif dalam Hubungan Internasional.

Dinamika Hubungan Internasional pad satu dasawarsa terakhir ini menunjukkan berbagai kecenderungan baru yang sangat berbeda dengan masa masa sebelumnya. Ada banyak contoh yang dapatkita sebut untuk memperkuat pernyataan di atas. Seperti berakhirnya perang dingin, mengemukanya isu isu baru yang secara signifikan telah mengubah wajah dunia seperti kelompok etnis, munculnya terorisme internasional, mengemukanya globalisasi dengan segala aspeknya, regionalisasi di berbagai penjuru dunia dan kecenderungan internasionalisasi isu isu local.

Signifikansi kerangka peubahan dalam Hubungan Internasional muncul karena adanya tuntutan kepada para penempuh studi Hubungan Internasional untuk dapat menggambarkan, menjelaskan, dan bahkan memprediksi bagaimana fenomena Hubungan Internasional. Namun, upaya ilmiah yang selama ini dilakukan barulah sampai pada tahap menjelaskan dan menerangkan berbagai perubahan yang terjadi dalam Hubungan Internasional.

Perubahan perubahan yang terjadi dalam Hubungan Internasional meliputi lima bagian utama, yaitu actor (pelaku Hubungan Internasional); tujuan para actor; power;hirarki interaksi; dan system internasional itu sendiri. Disamping terjadinya penambahan actor (Negara) terjadi pula penambahan secara signifikan pada jumlah actor non Negara seperti MNCs, International Governmental Organizations (IGOs) dan bahkan kelompok kelompok individu lintas batas Negara seperti kelompok teroris internasioanl dll.

Tujuan setiap actor (Negara) adalah power. Dalam studi disiplin Hubungan Internasional, power adalah salah satu konsep yang paling sering dgunakan sekaligus pula menjadi salah satu konsep yang paling controversial dan sulit untuk didefenisikan. Menurut Arnold Schwarzenberger, power merupakansalah satu factor utama dalam Hubungan Internasional. Menurutnya, kelompok kelompok masyarakat (Negara) dalam suatu system internasional akan melakukan apa yang merka kuasai lebih secara fisik daripada apa yang seharusnya mereka lakukan secara moral.

Para teoritisi Hubungan Internasional juga masih terus memperdebatkan pendekatan pendekatan yang digunakan untuk menghasilkan suatu konseptualisasi peringkat analisis. Secara umum, para teoritisi Hubungan Internasional yang membahas konsep ini terbagi ke dalam tiga aliran utama. Aliran behavioral misalnya, menyatakan bahwa perkembangan Hubungan Internasional agak terhambat karena kegagalan Hubungan Internasional dalam membangun sebuah pendekatan yang sistematis dalam mengumpulkan dan menganalisis data mengenai aktivitas system internasional dan Hubungan Internasional. Dilain pihak, aliran neorealist berpandangan bahwa kaum behavioralist yang gagal menghargai karakteristik dari teori system. Sementara pihak constructivist menuduh aliran neorealist lah yang gagal menarik suatu garis tegas antara struktur system dan struktur komponen komponen dalam unit system dalam peringkat analisis.

Paradigma merupakan pijakan dasar u/menjelaskan fenomena, masalah masalah Hubungan Internasional atau politik tertentu. Paradigma dalam hubungan internasionl dibagi atas:

Paradigma realis yaitu Negara adalah actor utama dalam Hubungan Internasional yang bersifat rasional.

Paradigma idealis yaitu bersifat normative, apa yang seharusnya terjadi, pentingnya peran prinsip prinsip, hokum dan organisasi internasional.

Paradigam pluralis yaitu memandang Hubungan Internasional tidak hanya terbatas pada hubungan antar Negara saja tetapi jugamerupakan hubungan antara individu dan kelompok kepentingan diaman Negara tidak selalu menjadi actor tunggal.

Paham liberalis, berpendapat bahwa Negara bukan satu satunya actor dalam Hubungan Internasional. Selain ituterdapat juga actor non Negara yang berpengaruh.

Paradigma merkantilisme, memandang bahwa dalam Hubungan Internasional Negara Negara saling bersaing u/memenuhi kepantingan ekonominya masing masing.

Paradigma radikal, berpendapat bahwa negarabukan satusatunya actor dalam Hubungan Internasional,selain Negara, terdapat actor non Negara yang mempunyai pengaruh. Selengkapnya...